Dynamic Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Rabu, 24 Februari 2010

K3S Gelar Nikah Massal, 28 Pasangan dapat Akta Nikah



Mesjid Al Munawwar, Kel. Purwawinangun yang terletak di Jalan Pramuka, tampak berbeda dari biasanya pada Rabu (24/2) pagi. Di mesjid tersebut, terlihat beberapa pasangan yang sedang mengenakan busana pernikahan. Diantara mereka, sesekali ada yang berdiam diri dan tampak gelisah. Suasana tegang yang menghantui mereka berubah cair, setelah seorang pemandu acara mempersilahkan beberapa pasangan tersebut untuk segera melakukan prosesi akad nikah.


Ternyata, di pagi yang cerah itu akan segera digelar pernikahan massal yang melibatkan 28 pasangan nikah se-Kabupaten Kuningan. Ya, kegiatan itu merupakan gawean Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Kabupaten Kuningan bekerjasama dengan Kantor Kementrian Agama Kabupaten Kuningan dan Pemkab. Dalam upaya meningkatkan kepdulian sosial dan kesadaran hukum dalam masyarakat.


Ke- 28 pasangan itu kebanyakan pasangan yang telah melakukan kawin siri. Bahkan ada yang sudah berlangsung sekitar 20 tahun, tetapi dari mereka terdapat satu pasangan baru menikah melalui pernikahan masal itu.


Sebelum satu per satu dari mereka dipanggil untuk melangsungkan akad nikah dihadapan penghulu dari KUA Kabupaten Kuningan, terlebih dahulu mereka mendengarkan arahan Kepala Kementrian Keagamaan Kabupaten Kuningan, H. Agus Abdul Kholik. "Nikah adalah sebuah amanah dan ibadah. Jadi, jalani semuanya dengan penuh tanggungjawab dan keikhlasan. Jadilah keluarga yang sakinnah, mawwadah, dan warohmah. Dan kami terus mendukung program Pengantin Peduli Lingkungan (Pepeling) " kata H. Agus yang baru dilantik ini.


Akad nikah pun berlangsung. Raut ketegangan pun kembali terlihat, saat beberapa pasangan mengucapkan ijab kabul dihadapan penghulu dan beberapa saksi. Untungnya, ketegangan tersebut tidak menghambat dalam prosesi ijab kabul. "Sah!," tegas penghulu, diikuti tepuk tangan beberapa orang yang menyaksikan langsung prosesi pernikahan massal tersebut. Turut hadir juga Ketua MUI Kuningan, Drs. H. Hafidin Ahmad.

Tak ayal, ucapan keabsahan yang terlontar dari penghulu seusai ijab kabul, disambut isak tangis beberapa pasangan nikah massal itu. Rona kegembiraan pun terpancar diantara mereka.


Ketua K3S Kabupaten Kuningan Ujte Ch Suganda bersama Bupati Kuningan, H Aang Hamid Suganda tak kalah menunjukan wajah cerianya. Mereka berdua segera memberikan ucapan selamat. "Alhamdullilah, saya mengharapakan semua pasangan akan tercipta keharmonisan sosial yang kuat, suasana kekeluargaan yang sehat, dan saling membantu satu sama lain," kata Ujte Ch Suganda yang merupakan juga Ketua TP. PKK Kuningan yang senantiasa peduli akan kesejahteraan masyarakat.


Ketua K3S menuturkan, Sasaran pembangunan bidang kesejahteraan sosial adalah masyarakat yang berkemauan dan berkemampuan kurang beruntung, baik fisik maupun sosialnya yaitu penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), serta kelompok masyarakat yang mampu dalam upaya penanganan masalah kesejahteraan sosial, yang lebih dikenal dengan kelompok potensi dan sumber kesejahteraan sosial (PSKS).


Untuk itu, melalui Bhakti Sosial Nikah Massal K3S Kabupaten Kuningan ini, dapat memiliki arti penting dan strategis. Karena bertujuan untuk meningkatkan derajat dan martabat keluarga yang tidak mampu (Gakin) agar masa depan orang tua dan anak-anaknya bisa sejajar dengan keluarga yang lain.


Dan terdaftar sebagai keluarga yang tercatat di kantor urusan agama serta membantu program pemerintah agar masyarakat sadar hukum dan meminimalisasi nikah usia dini, nikah adat atau nikah yang tidak sesuai dengan undang-undang perkawinan Republik Indonesia,”katanya.


Ditempat sama, Bupati Kuningan mengatakan kita sangat berbahagia menyaksikan satu wujud keteladanan dari K3S Kabupaten Kuningan dalam rangka meningkatkan kepedulian sosial dan kesadaran hukum dalam masyarakat terutama undang-undang perkawinan.


Sungguh satu sumbangsih yang sangat berharga dan sangat bernilai dalam turut serta mencetak keluraga harmonis, sesuai dengan sunnah rasul yang sangat kita hormati dan kita cintai serta membentuk warga negara yang taat pada aturan hukum pemerintah Republik Indonesia.


Ungkapan kegembiraan pun terlontar dari pasangan Eni dan Tarno. Pasangan yang berasal dari Desa Windujanten, Kecamatan Kadugede ini tak kuasa menahan tangisnya usai melaksanakan prosesi ijab kabul. "Saya gembira sekali, kini memiliki Akta Nikah. pak," tutur Eni yang mengaku sudah berlangsung 19 tahun kawin siri. Rasa bahagian pun dirasakan pasangan Didi Supriadi dan Suryadi dari Kecamatan Sindang Agung yang didampingi Kasi Kesra dari kecamatan tersebut.


Namun ada juga, ungkapan yang dilontarkan pasangan muda yang berasal dari Kecamatan Pasawahan , kata dia, kami menginginkan menggelar pernikahan secara meriah. Namun karena terkendala dana, impiannya itu hanya angan-angan belaka. "Beruntung, ada acara nikah massal ini. Sehingga kami bisa menikmati bagaimana rasanya menjadi raja sehari," candanya.(N)

Minggu, 21 Februari 2010

Winduhaji Meriahkan Maulid dengan Sunatan Masal


Kelurahan Winduhaji, tampak berbeda dari biasanya pada Minggu (21/2) pagi. Masyarakat setempat berkumpul di ruas jalan untuk menyaksikan berbagai pagelaran dalam menyambut Maulid Nabi Besar Muhamad SAW. Diantara pagelaran tersebut ada pawai alegoris, yang lebih menarik ada replica Onta dengan ukuran 2 m lebih yang ditungangi anak sunat. Dengan rute menelusuri setiap lingkungan di kelurahn tersebut.

Turut memeriahkan juga, komunitas sepeda ontel dengan berbagai busana jadul (jaman dulu), ada juga rampak Genjring yang sudah menjadi icon Kel. Winduhaji, bahkan Kuda Renggong pun ikut berjingkrang mengikuti alunan suara yang ada, tak ketinggalan juga kolaborasi Dram Band dari SMK Patriot, dan lainnya. Kegiatan ini melibatkan semua masyarakat mulai dari anak PAUD sampai orang tua, sehigga masyarakat Winduhaji begitu tampak guyub.

Lurah Winduhaji, Ikin Sodikin, S.Sen., menuturkan, Pekan Maulid Nabi Besar Muhamad SAW. Dengan kemeriahan seperti ini baru berlangsung 4 kali. Namun dari tahun ke tahun pihak kami terus berupaya untuk meningkatkannya. Selain diselenggarakan pawai alegoris dan sunatan masal sebanyak 21 anak. Ada juga Ta’aruf, Siraman Rohani, Warung Amal, Lomba Cerdas Cermat, Musabaqoh.

Dan Asrokol yang akan dilakanakan (28/2) biasanya warga akan memadati mesjid ini, dengan jumlah sekitar 2000, kemungkinan sekarang akan lebih banyak lagi mengingat masayrakat begitu tampak antusias turut serta dalam kegiatan ini,”katanya.

Kaitannya dengan sunatan massal, dia mengatakan bahwa yang turut sunatan massal bukan dikatagorikan yang tidak mampu, melainkan kami memposisikan mereka atas kesadaran sendiri dengan posisi yang sama. Bagi siapa pun warga kami yang akan ikut kami terbuka tanpa dibebebani biaya sepeser pun. Bahkan pihak kami memberikan juga uang panyecep.

“Untuk mensiasati turut serta masayarakat akan sunatan massal setiap hari Jum’at dari 2 bulan sebelumnya dibuka pendaftaran. Dan selalu menyebutkan mereka yang sudah terdaaftar,”sebut lurah yang sekaligus menjadi tokoh seni itu.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Lurah Winduhaji,mengatakan kami atas nama kelurahan dan seluruh warga Winduhaji, menghaturkan terima kasih kepada para donator yang telah setia menyumbangkan sebagian rejekinya untuk kegiatan ini, terutama kepada H. Dadang, H. Maman, H. Idi, dan H.Endas (Sumi Batik). Tak lupa juga donator dari masyarakat lainnya baik yang berbentuk materi maupun pemikiran. “Semoga mendapatkan balasan yang lebih dari Allah SWT, Amin,”katanya.

Dia juga berharap, penyelenggaran kegiatan ini bukan hanya seremonial saja melainkan lebih penting lagi memaknainya, terutama untuk mencontoh akhlak Rosulullah, menerapkan dan melestarikannya.
Saat ditanya kiat-kiatnya terselenggaranya kegiatan ini, Lurah Winduhaji melontarkan, bahwa suatu kegiatan tidak dapat dipikul sendiri melainkan mesti ada koordinasi dengan semua elemen masyarakat yang ada, baik itu tokoh masyarakat, pemuda, majelis taqlim maupun lainnya untuk bermusyawah. Tak kalah pentingnya lagi, yakni bersilaturahmi pada masyarakat.
Sementara Hj. Ujte Ch Suganda selaku Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kuningan sekaligus bagian dari warga Winduhaji, menunjukan wajah cerianya atas diselenggarakannya pekan Mauld Nabi ini. Sambil memberikan ucapan kepada Lurah Winduhaji, Ikin Sodikin, S.Sen. ., Alhamdullilah, saya gembira menyaksikan kegiatan ini, terlbih lagi masyarakat Winduhaji begitu tampak guyub.

Dia juga berpesan melalui kegiatan ini, diharapkan kita semua dapat menjadikan Rosulullah sebagai suri tauladan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga kita semua akan senantiasa berada dijalan yang benar, yang pada akhirnya mendapatkan keselamatan duniaa dan akhirat.

Sementara kaitannya dengan sunatan massal, Hj. Ujte Ch Suganda, mengharapakan, semoga mereka menjadi anak-anak yang soleh. Begitu juga dalam pelaksanaannya diberikan kemudahan sehingga dapat disunat dengan selamat. (N)

Minggu, 14 Februari 2010

Korban Parangkritis Mendapat Perhatian dari Pemkab dan K3S

Peristiwa hilangnya 7 siswa MTs Ar Rasyid Desa Cipasung, Kecamatan Darma, Kabupaten kuningan ketika berkunjung ke pantai Parangtritis, Jogjakarta (14/2). Menyebabkan luka cukup mendalam bagi keluarga korban. Mendapatkan perhatian serius dari Pemkab Kuningan dan Ketua K3S Kuningan.

Tujuh siswa tersebut yaitu Regi Prasetyo, Aditya Achmad, Agus Aq Rojani, Dede Rian, Endi, Anggi dan Anugrah diperkirakan hilang karena terseret ombak dan untuk sementara empat orang korban telah diketemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Kejadian tersebut mengundang banyak perhatian dari berbagai pihak tak terkecuali Bupati Kuningan. Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda, S. Sos beserta Istri Hj. Utje Ch Suganda, S. Sos, didampingi beberapa pejabat pemerintah daerah Kabupaten Kuningan, Camat Kecamatan Darma Kadjo KS serta Kepala Desa Cipasung Odah mengunjungi ke tujuh rumah korban, Selasa (16/2).

Kehadiran Bupati Aang disambut isak tangis keluarga korban, mereka sangat terharu atas besarnya perhatian yang diberikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan, satu persatu Bupati Aang mengunjungi rumah para keluarga korban yang letaknya tidak berjauhan.

“Saya sendiri serta mewakili Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan merasa prihatin serta turut belasungkawa atas peristiwa yang cukup membuat luka mendalam bagi keluarga korban yang ditinggalkan, ini merupakan suatu pelajaran berharga agar dikemudian hari kejadian ini tidak terulang kembali,” ucapnya.

Menurutnya, peristiwa ini adalah musibah yang sama sekali tidak inginkan oleh semua pihak terutama pihak keluarga korban. Ia berharap kepada seluruh keluarga korban agar tetap sabar dan tabah dalam menghadapi ujian ini.

Pada kesempatan itu pula pemerintah daerah Kabupaten Kuningan menyerahkan santunan untuk meringankan beban para keluarga korban, santunan tersebut diberikan langsung oleh Ketua TP PKK Kabupaten Kuningan sekaligus Ketua K3S, Hj. Utje Ch Suganda.

Senin, 08 Februari 2010

Hantara Berbenah Diri Mengejar Ketinggalan

Kecamatan Hantara di tahun 2010 ini memperingati hari jadinya yang ke-9. Kecamatan yang resmi memisahkan diri dari kecamatan Ciniru ini merupakan Kecamatan yang sedang giat-giatnya membangun. Memasuki usianya yang ke-9 ini Kecamatan hantara terus berbenah diri mengejar ketertinggalan dari Kecamatan-kecamatan lain yang ada di Kabupaten Kuningan.

Turut Hadir dalam acara tersebut, Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda, Ketua DPRD H. Acep Purnama, SH, DANDIM 0615 Letkol Arm, Mulyono, Kapolres Kuningan AKBP. Yoyoh Indayah, SH, Ketua Pengadilan Negeri Kuningan Denny Lumban Tobing SH, MH, Ketua TP PKK Hj. Utje Ch. Suganda sekaligus Ketua K3S, Wakil Ketua Tp. PKK Hj. Dadah Rochmana, serta Para Kepala Desa Se Kecamatan Hantara.


Menurut Camat Kecamatan Hantara Agus Suryo
, dala kurun waktu 9 tahun telah berhasil menyelesaikan berbagai pembangunan-pembangunan baik fisik maupun mental spiritual masyarakatnya, baik sarana jalan, jembatan, dll. Dalam rangka memperingati hari jadi Kecamatan Hantara ini telah diadakan Penanaman Pohon di Hutan Kota Kecamatan Hantara, Gerak Jalan Santai, Peletakan batu Pertama Pembangunan Mushola, Pelepasan Burung dan Hiburan.


lebih lanjut mengatakan, terimakasih kepada Bapak Bupati Kuningan yang telah menggulirkan berbagai program dan kegiatan kepada Kecamatan Hantara, sehingga Kecamatan Hantara dapat melaksanakan pembangunan di berbagai bidang sehingga Kecamatan Hantara dapat mensejajarkan diri dengan kecamatan lain yang ada di Kabupaten Kuningan.


Dalam arahannya Bupati Kuningan mengatakan, kecamatan sebagai unsur perangkat daerah perlu melakukan inovasi kinerja aparaturnya secara berkelanjutan. Sehingga pelayanan yang diberikan dapat memberikan kepuasan dan kepercayaan dari masyarakat.

saya selalu memotivasi seluruh camat untuk memiliki program unggulan/blue print tiap-tiap kecamatan agar dapat menggali potensi yang dimiliki, baik itu potensi ekonomi, budaya maupun kearifan lokal lainnya yang dapat dikembangkan dan menjadi keunggulan/kekhasan masing-masing kecamatan, yang pada akhirnya akan mendukung terhadap pelaksanaan program-program pemerintah daerah supaya dapat berjalan dengan baik,” ungkapnya.

Dalam tatanan penyelenggaraan otonomi daerah, Bupati juga merasakan perubahan yang signifikan, terutama pada aspek pemberdayaan masyarakat, kehidupan demokrasi dan pelayanan kepada masyarakat. Untuk itu, Bupati Kuningan berpesan agar masyarakat Kecamatan Hantara dapat terus menjalin persatuan dan kesatuan antar warga masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan, dapat mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam penyelenggaraan pemerintahan.

Jumat, 05 Februari 2010

Ketua K3S Meminta Warga Bungur Beres Waspada Pergesaran Tanah



Akibat hujan deras sepekan yang lalu Kecamatan Cilebak yang berada di lokasi paling ujung di wilayah selatan, tepatnya Desa Bungur Beres Dusun Bangburang mengalami pergeseran tanah yang mengakibatkan sebagian kecil rumah retak-retak. Untuk menghindari kejadian yang lebih besar lagi Pemerintah Kabupaten Kuningan telah melakukan langkah-langkah antisipasi. untuk langkah antisipasi dilakukan penelitian oleh Badan Geologi, bahkan untuk sementara telah menyediaan tenda-tenda darurat ditambah juga bantuan makanan berbentuk beras, Mie dan minuman mineral. Melalui Dinas Sosial dan Tenaga Kerja dan Kesra Setda Kabupaten Kuningan.

Kejadian ini mendapat perhatian juga dari Utje Ch. Suganda selaku ketua PMI Kuningan sekaligus Ketua K3S Kuningan, Jum’at (5/2), dia berkunjung untuk melihat langsung keberadaan warganya. Didampingi Camat Cilebak, Drs. Agus Sumedi, M.Si, Drs. IIs Santoso Kabid Bansos pada Dinas Sosial dan Tenaga Keraja yang selalu berada dilokasi bersama tim tagana, serta Kabag Humas Drs. Yudi Nugraha, M.Pd.

Dalam kesempatan itu, Ketua K3S mengatakan dihadapan warga, bahwa masyarakat jangan panik karena berdasrkan informasi dari Badan Geologi yang baru saja meneliti dalam kurun waktu 20 menit lalu. Dari 8 titik rawan, hanya 1 yang terjadi pergeseran 55 cm tepatnya di posisi timur, itupun dengan posisi datar. Sementara yang lainnya ada yang bergeser 1 cm, tapi ada juga yang tidak bergeser.

“Untuk melakukan antisipasi masyarakat harus bergotong royong untuk menutup selah-selah pergeseran tanah agar tidak melebar. Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan saya minta kesadaran warga yang tidak terancam rumahnya dapat dijadikan pengungsian sementara,”ungkapnya.
Dia juga meminta agar waspada terlebih lagi jika terjadi hujan deras, agar memperhatikan anak-anak tak lupa juga untuk senantiasa berdo’a untuk keselamatan semua.

”Untuk itu, saat ini semua warga terutama pemuda jangan sampai lengah untuk terus memantau kejadian ini,”katanya.

Untuk sementara ini, pihak pemerintah belum bisa melakukan relokasi warga karena saat ini masih dalam keadaan waspada. Namun dikatakan Camat Cilebak Drs. Agus Sumaedi tetapi untuk bantuan akan terus dilakukan sampai keberadan masyarakat sudah stabil. Pihaknya pun akan terus memantau kajadian ini agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. “Untuk selanjutnya sepekan sekali akan dilakukan penelitian pergesaran tanah oleh Badan Geologi,” katanya. (N)