Dynamic Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Senin, 22 Maret 2010

Pembekalan Rohani Melalui Peringatan Maulid Nabi Muhamad SAW.


Lingkup Sekretaris Daerah Kab.Kuningan selenggarakan kegiatan memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw. Sebagai upaya untuk meneladani akhlak dan sifat-sifat Nabi Muhammad Saw. yang mulai. Turut hadir Wakil Bupati Kuningan, H. Momon Rochmana, Unsur Muspida, para Asisten, kepala dinas, instansi, badan, Ketua TP. PKK ,unsur PNS lainnya, serta para wartawan yang meliput di wilayah Kuningan. Maulid kali ini menghadirkan Al-mukaram KH. Dodo Murtado, Lc.Bertempat di Pendopo Setda, Senin (22/3).


Dalam kesempatan itu, Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda, mengatakan, kegiatan ini sangat positif sebagai pembekalan rohani dan penciptaan karakter yang mengarah pada upaya penguatan atau penanaman aqidah dan akhlak yang sesuai Syari’at Islam.


“Peristiwa maulid dan kisah perjuangaannya adalah pusaka spritual serta potret keunggulan sejarah peradaban manusia dari semula berada pada kondisi kelam, gelap gulita kemudian berubah menjadi terang benderang. Dalam pengertian mengenal Dzat Allah SWT. Sebagai Al khaliq, kemudian manusia di bebani kewajiban untuk beribadah kehadiratnya,”ungkapnya.


Proses kearah perubahan tatanan kemasyarakatan itu dibangun dengan kesungguhan kerja keras dan bahkan di tebus dengan gugurnya para syuhada. “Hal yang menarik dari ungkapan ayat-ayat Al-Qur’an bahwa kunci utama dari semua agenda perubahan yang disusun Rasullah SAW. Adalah pancaran akhlaknya yang sangat mulia,”katanya.


Disamping itu, melalui kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan rasa cinta kita terhadap Rasulullah SAW. Dan dapat meneladani akhlak dan sifat-sifat pribadi nabi yang luhur serta mulia.


“Semuanya harus dapat kita resapi, kemudian di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, meliputi sifat disiplin, kerja keras, ramah, murah senyum dan berjiwa pemaaf. Terlebih lagi akhlak tersebut saat ini menjadi sesuatu yang langka, yang terpenting bagi kita selaku umatnya adalah bagaimana “Uswah Hassanah” atau memberikan contoh-contoh keteladanan,”pintanya.


Lebih lanjut, Kepala Bagian Kesra, Jatnika, SH, M.Pd., selaku Ketua Penyelenggara menuturkan, maksud kegiatan ini untuk menanamkan, memupuk dan menambah rasa mahabah (kecintaan) kita kepada Rasulullah SAW.


Adapun tujuannya, untuk mengungkap dan mengembangkan kembali sejarah kehidupan Rasulullah SAW. Kemudian untuk diteladani sebagai jihad/perjuangan didalam menegakan Agama Islam yang dapat dijadikan pelita akar kehidupan perjuangan serta pedoman dimasa sekarang dan akan datang. (N).

Rabu, 10 Maret 2010

Denny Prasetya (Alm), Sosok Pemuda Pencinta Alam dan Selalu Minta Restu Ibu


Gunung Wayang, Disini terbaring seorang anak bangsa yang telah berkorban jiwa dan raga demi kepentingan bangsa dan Negara “Denny Prasetya” . Kuningan, 25 Mei 1990. Wafat di Gunung Wayang 6 Maret 2010. Tidurlah saudaraku, kami teruskan cita-cita dan perjuanganmu. Wanadri (Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung).

Di rumah yang sederhana, bertempat di Dusun Wage, Desa Windujanten, Kec. Kadugede terlahirlah sosok seorang anak dari pasangan Entin dan Rustandi. Dia memiliki kepribadian yang murah senyum, sabar, pendiam dan memilki semangat hidup. Tetapi yang membedakan dari anak lainnya dia memiliki kecintaan pada alam begitu besar. Dialah Denny Prasetya sosok pemuda pencinta alam.

Kecintaannya akan alam sudah tampak sejak kecil, setelah menginjak sekolah di SMAN 3 Kuningan dia mendaftarkan diri menjadi anggota pencinta alam (PA). Setelah lulus antusiasnya untuk menjadi pendaki handal dibuktikannya dengan mengikuti seleksi menjadi anggota Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung yang berada di Bandung.

Tak lama kemudian ketika seleksi rintangan demi rintangan dapat ia lewati, yang paling berkesan diungkapkan ibunya, Entin, kelahiran 1965, saya merasa terharu saat diundang pada acara pelantikan menjadi anggota Wanadri, bertempat di Tangkuban Perahu Kawah Upas. Karena dari sekian banyak anggota yang mendaftar Denny lolos menjadi anggota bahkan dia termasuk yang paling muda. Saat itu dia masuk dengan keanggotaan 912 Bayu Windu-Srikandi Silva pada tahun 2008.

Baru setahun menjalankan tugasnya, Denny yang termasuk anggota paling muda, mendapatkan musibah dengan seorang temannya yang berasal dari Ciamis hingga akhirnya dia wafat di Gunung Wayang, Munurut laporan Kepolisian Resort Kota Cimahi Sektor Cisarua. Kronologis kejadian perkara, yakni saat kedua korban sedang melakukan pendataan tentang kondisi area Gunung Burangrang bersama temannya, sejumlah 16 orang, penugasan dibagi 4 regu terpencar dengan titik temu di Puncak Gunung Sunda.

Setibanya di puncak kebetulan kedua korban sedang berada dalam bifak tiba-tiba tersambar petir. Sehingga kedua korban meninggal di tempat kejadian, tetapi mereka tidak terdapat luka bakar, diduga korban meninggal akibat jilatan voltage tinggi aliran listrik yang disambar saluran petir. Kejadiannya Sabtu, Kejadian berlangsung, Sabtu (6/3) sekitar jam 17.00 WIB

Saat di temui, ibunya mengungkapkan, saya merasa ikhlas atas kepergian Denny. Kendati sangat berat harus diterima. Yang membuat kami bahagia dia wafat dalam menjalankan amanahnya sejalan dengan cita-cita dan impiannya untuk menjadi seorang Pencinta Alam.

“Bagi saya dia sosok anak yang sholeh, sekalipun tugas yang ia dapatkan begitu keras sebagaimana dia mesti mengalahkan tingginya gunung, kerasnya cadas, dinginnya embun, panasnya kawah. Namun, dalam kehidupan keseharian dia penuh kelembutan dan kehalusan. Setiap tutur katanya, terutama saat dirumah begitu akrab terlebih lagi sering berada di pangkuan terutama setelah lama tidak jumpa,”ungkap ibunya sambil meneteskan air mata.

Dari mulutnya sering terlontar “ Bu, bu, bu…… Denny janji tidak akan menyusahkan ibu, Denny ingin membahagiakan ibu “. Ucapan itu diiringi dengan pelukan. Semakin erat pelukannya semakin berat melepaskannya, sampai saat ini suara itu masih terhening seakan-akan mengingatkan bahwa Denny masih ada.

Sampai sekarang saya masih merasa bahwa Denny saat ini sedang berada di Bandung dalam menjalankan tugasnya. Saya rindu senyumannya yang membuat saya tetap tegar menjalankan hidup ini. Dan saya merasa bangga dia bukan hanya anak yang pantang menyerah melainkan anak yang tergolong cerdas juga. Karena ketika sekolah selalu mendapat rangking sepuluh besar. Kecerdasan itu pun turun kepada adiknya yang lulus PMDK kini tercatat sebagai Mahasiswi IPB jurusan fisika.

“Dimata masyarakat Denny tergolong anak yang gemar menolong, sekalipun dirinya harus kehilangan waktu, materi bahkan nyawa sekalipun. Seperti yang dilakukan saat detik-detik terakhir, dimana dia sempat menjadi bagian tim pencari korban hilanganya pendaki di Gunung Ciremai yang belum lama ini,”katanya sambil memegang sal sebagai simbol perjuangannya, bahkan keringatnya pun masih ada.

Disaat hari yang masih mengharukan, Ibu Utje Ch. Suganda selaku Ketua K3S dan Ketua TP. PKK Kuningan. Turut berduka cita dengan datang ke pemukimannya, dia berpesan agar keluarga yang ditinggalkan dapat tabah menerima cobaan sebagai takdir Illahi dan tetap semangat menjalani kehidupan ini.

Dan dia berharap, kepergian Denny sebagai sosok pemuda pencinta alam dapat menjadi teladan bagi generasi muda. Untuk senantiasa mencintai alam agar tetap lestari. Kaitannya dengan adik korban yang kini sudah tercatat sebagai mahsiswi IPB akan membantu untuk memfasilitasinya.

Kepergiannya meninggalkan kesan yang cukup mendalam di Wanadri, terlebih lagi dia tergolong anak yang paling aktif dan muda. Pantaslah jika kepergiannya mendapatkan penghargaan sebagai anak bangsa terbaik. Sebagaimana tertulis dalam penghargaan terakhirnya yang diberikan Wanadri, yakni Gunung Wayang, Disini terbaring seorang anak bangsa yang telah berkorban jiwa dan raga demi kepentingan bangsa dan Negara “Denny Prasetya”. Kuningan, 25 Mei 1990. Wafat Gunung Wayang 6 Maret 2010. Tidurlah saudaraku, kami teruskan cita-cita dan perjuanganmu.. (N).

Selasa, 09 Maret 2010

Program KB dan Kesehatan dukung IPM 72,94



Sebagai upaya membentuk forum konsilidasi, evaluasi dan perencanaan program KB KES, sekaligus memantapkan komitmen lintas sektoral guna mengakselerasi tercapinya IPM 72, 94 pada tahun 2010. Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program KB dan Kesehatan Kab.Kuningan, bertempat Gedung Student Center UNIKU, Selasa (9/3). Turut hadir Ketua TP. PKK Kab. Kuningan Hj. Utje Ch. Suganda, Kepala UPTD PKM, Kepala UPT BKBPP se-Kab. Kuningan, Ketua TP. PKK Kecamatan dan undangan lainnya. Hadir juga Kepala Badan PPKB Prov. Jabar serta Kepala BKBBN Prov. Jabar dan lainnya.

Menurut Drs. KMS Zulkifli, M.Si. Kepala Badan KBPP Kuningan, Program KB dan Kesehatan merupakan salah satu upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal ini sejalan dengan pokok-pokok kegiatan pembangunan di Kabupaten Kuningan khususnya bidang kesehatan yang diarahkan pada penurunan angka kematian ibu, bayi dan balita. “Sehingga akselerasi IPM sebesar 72,94 di Kuningan tahun 2010 dapat tercapai,”katanya.

Dijelasakannya, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang No. 52/2010 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga bahwa Keluarga Berencana merupakan upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan dan bantuan sesuai dengan hak repreduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas.

Kepala Badan KBPP Kuningan, menyebutkan Perkembangan Program KB nasional di Kabupaten Kuningan telah menunjukan keberhasilan yang cukup mengembirakan, antara lain ditandai dengan Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) dari kondisi 1,17 pada tahun 2007 menjadi 0,85 pada tahun 2008. Dan jumlah penduduk Kabupaten Kuningan tahun 2008 menjadi 1.111.760 jiwa.

Sementara angka kelahiran total berdasarkan survey demografi dan kesehatan Indonesia tahun 2007 masih berkisar 1,84 dan rata-rata usia kawin pertama wanita masih berdasrkan suseda 2008 baru mencapai 18,01. Sedangkan kondisi IPM saat ini tahun 2008 adalah 71,31 dari kondisi 70,38 pada tahun 2007. untuk tahun 2008 Angka Harapan Hidup telah mencapai usia 69,96, Angka Kematian Bayi (AKB) 39,60.

Sementara Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda dalam arahannya, mengatakan, peranan sektor KB dan Kes memberikan kontribusnya yang terbaik dalam pembangunan demi terwujudnya SDM dan keluarga yang berkualitas, yakni norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera. Dan di era pembangunan sekarang dikemas bentuk IPM yang meliputi bidang pendidikan dan daya belimasyarakat.

Untuk itu, Bupati Kuningan mengingatkan beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian, diantaranya perencanaan kependudukan harus dilaksanakan secara baik, disertai optimalisasi peran dan fungsi kelembagaan KB-Kes yang merupakan salah satu sektor yang mempunyai kontribusi berarti terhadap pembangunan SDM.

Selain itu, optimalkan kembali hasil pelaksanaan Program KB dan Kesehatan di lapangan, agar mekanisme operasional lini lapangan terus bergulir secara berkesinambungan, serta dalam suasana kebersamaan antara petugas lapangan KB dengan unsur Dinas Kesehatan.

“Tingkatkan juga pelayanan KB-Kes terhadap masyarakat baik secara kuantitas maupun kualitas. Sehingga dapat mencapai derajat Kuningan sehat dan penduduk tumbuh seimbang pada 2015,”pintanya.

Dia juga mengatakan, Untuk pemberdayaan keluarga, lakukan terus pembinaan melalui program Peningkatan Peran Wanita menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS), yang tahun ini dipusatkan di Desa Situsari Kec. Darma. Dan juga disetiap kecamatan dan desa harus dibentuk satuan tugas pusat pelayanan terpadu pemberdayaan perempuan dan anak (P2TP2A). (N).

Kamis, 04 Maret 2010

Perwosi Bina Atlet Perempuan Berprestasi



Pengurus Perwosi (Persatuan Wanita Olahraga Indonesia) Cabang Kuningan periode 2010-2013, belum lama ini dilantik oleh Ketua Perwosi Jawa Barat Ibu Sendi Dede Yusuf. SP. Perwosi yang merupakan wadah bagi para Atlet Perempuan disaksikan Wakil Bupati Kuningan H.Momon Rochmana. Bertempat di Pendopo Setda. Pada pelantikan ini selaku Penasehat Perwosi, Hj.Utje Ch. Suganda, dan Hj. Dadah Rochmana selaku Ketua Umum baru untuk masa bhakti 2010-2013.


Seusai dilantik Hj. Dadah mengatakan, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas dukungan dan peran sertanya. Sehingga acara ini dapat berlangsung dengan baik, tak lupa terima kasih yang sebanyak-banyaknya kami haturkan kepada Penasehat Perwosi, Ibu Hj. Utje Ch. Suganda atas arahan dan dorongannya dalam menyusun pengurus Perwosi periode 201-2013, sehingga kepengurusan Perwosi sekarang merupakan pengurus yang solid karena mereka benar-benar berasal dari kalangan olah raga, beber Dadah.


Sementara itu Wakil Bupati mengatakan, Pemerintah Daerah sangat bersyukur dengan telah dilantiknya pengurus Perwosi ini karena Perwosi merupkan parner kerja dalam bidang olah raga. Dan dapat parner kerja yang baik tentunya dapat mewujudkan harapan bersama yaitu Kuningan sukses dalam setiap cabang Olahraga terutama atlet perempuan yang dibina oleh Perwosi, terlebih kita sebentar lagi akan menghadapi Pekan Olah Raga Daerah (Porda) XI Jawa barat.


kita harus terus membina atlet-atlet kita agar sukses sesuai denga harapan dan target dari setiap cabang olah raga. Untuk itu para pengurus baru agar mempunyai kebesaran jiwa dalam menjalankan amanah keberhasilan organisasi, dapat mengembangkan hubungan kemitraan dengan organisasi lain atau dengan semua potensi kepemudaan yang ada, serta dapat merespon dinamika pembangunan daerah terkait dengan upaya perwujudan kemandirian masyarakat,” harap Wabup.


Sementara Ketua Perwosi Jawa Barat Ibu Sendi Dede Yusuf juga berpesan, Pengurus Perwosi yang baru saja dilantik agar senantiasa mempunyai hubungan yang harmonis, dengan Pemerintah Daerah selaku mitra kerja dalam pembinaan atlet terutama atlet perempuan. Sehingga dapat menghasilkan atlet yang berprestasi dalam setiap kecabangan olah raga.


Diharapkan juga Perwosi dapat menjadi organisasi yang mandiri, jangan tergantung kepada Pemerintah Daerah, tetapi Perwosi harus mampu menggandeng swasta dalam pembinaan atlet-atlet. Sejak jaman reformasi kaum wanita sangat bebas dalam menentukan langkahnya, emansipasi terus berjalan dengan baik.


Tidak sedikit kaum wanita yang menjadi pemimpin dan menjadi tauladan bagi orang banyak, oleh karena itu kita sebagai kaum perempuan mari tunjukan bahwa kita mampu menjadi yang terbaik dan mampu bersaing dengan kaum laki-laki,”Papar perempuan yang selalu tampil cantik dan anggun.

Rabu, 03 Maret 2010

TP. PKK Kuningan Gelar Bina Wilayah Kecamatan Pusat pelayanan terpadu pemberdayaan perempuan dan anak Terus Disosialisasikan


Tim Penggerak PKK Kabupaten Kuningan gelar agenda tahunan Bina Wilayah ke setiap kecamatan. Kegiatan berlangsung selama 16 hari, mulai 23 Maret hingga 5 Mei, untuk. Bina wilayah dimaksudkan meningkatkan kegiatan 10 program PKK. Selasa (23/3) Kecamatan Ciniru dan Hantara menjadi hari pertama Bina Wilayah.
Menurut Ny. Hj. Utje Ch. Suganda selaku Ketua TP. PKK Kabupaten Kuningan, Bina wilayah bertujuan mengadakan pembinaan agar langkah kegiatan program sesuai yang dengan visi dan misi PKK sampai dengan ditingkat desas/kelurahan.

Bina wilayah ini sama sekali bukan untuk mencari kesalahan,untuk itu pembinaan diharapkan betul-betul dapat dipahami oleh kedua belah pihak, yang membina maupun yang dibina. Sehingga kedepan dalam melaksanakan kegiatan yang bersifat lomba-lomba akan mudah dalam membinanya.

Ketua TP PKK Kuningan mengharapkan tim penggerak PKK kecamatan dalam pelaksanaannya bina wilayah kedesa/kelurahan, dapat menentukan pelaksana terbaik, meliputi Posyandu, Kader PKK, UP2K, Pelaksana 10 Program PKK, PKK,KB,Kesehatan, PHBS (Prilaku Hidup Bersih Sehat), LBS (Lingkungan Bersih Sehat), dan 3B (Bergiji, Beragam, Berimbang) Aman.

Disamping itu, dia menjelaskan juga mengenai P2TP2A (Pusat pelayanan terpadu pemberdayaan perempuan dan anak). Yang merupakan salah satu bentuk wahana pelayanan bagi perempuan dan anak dalam pemenuhan informasi dan kebutuhan dibidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, politik, hukum, perlindungan dan penaggulangan tindak kekerasan serta perdagangan terhadap perempuan dan anak.

Lebih lanjut dikatakan, sebagai perempuan harus cerdas, mengetahui jati diri, pandai mengambil sikap di berbagai situasi dan kondisi. Sebagai kader PKK kita juga harus memberikan penbinaan secara optimal, pandai mengatur jadwal, dilakukan pendelegasian,dan membuat skala prioriras,sebagai kosekuensi pada tugas yang dihadapi.

Camat Ciniru R. Koencoro Hidajat, Sos., saat dikunjungi menuturkan upaya-upaya yang dilakukan terhadap peningkatan IPM di kecamatan ini, meliputi mengadakan koordinas dengan dinas instansi/UPTD/UPT terkait, meningkatkan peran masyarakat,baik dalam bidang pendidikan maupun bidang kesehatan, mengadakan sosialisasi kapada masyarakat tentang pentingnya kesehatan maupun pendididkan.

Sementara Ketua TP. PKK Kecamatan Ciniru, Ny. Ucu Koenjoro menerangkan, hambatan yang ada ada, meliputi banyaknya masyarakat/kaum perempuan di kec.Ciniru yang merantau ke kota untuk mencari tambahan penghasilan. Sehingga pelaksanaan program PKK desa kurang berkelanjutan.
Selain itu, adanya terbatas kemampuan dan keterampilan Ibu-ibu PKK desa dalam pemanfaatan dan pengolahan hasil pertanian dan perkebunan. Sehingga dapat menjadi produk unggulan dalam meningkatkan pendapatan masyarakat.

Lain lagi dikatakan Ketua TP. PKK Kec. Hantara lebih pokus pada Pendidikan Usia Dini (PAUD) yang ada diwilayah Kec.Hantara Sebanyak 7 Paud. Sarana dan prasarana kurang memadai, terutama APE alat permaianan edukatif belum cukup. Ditambah, maslah banyaknya ibu hamil yang tidak sanggup memeriksakan kandungannya di dokter spesialis kandungan.

Adanya aspirasi dari kecamatan yang di kunjungi, Ketua TP PKK Kab. Kuningan menampung semua aspiranya dengan harapan dapat dijadikan evaluasi untuk meningkatkan kinerja PKK. (N)

Selasa, 02 Maret 2010

Bidan Komitmen Sejahterakan Perempuan dan Bayi Baru Lahir


Sebagai upaya memantapkan pengurus Ikatan Bidan Indonesia (IBI) cabang Kuningan untuk menjadi organisasi profesi handal. Rabu (30/12) dilakukan Muscab XIV yang diikuti oleh 500 peserta. dibuka oleh Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda ditandai dengan pemukulan Goong, bertempat di Wisma Permata.
Dalam Kesempatan itu, Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda, S.Sos, menyampaikan selamat melaksanakan muscab kepada IBI Kuningan, dengan harapan IBI Cabang Kuningan akan semakin lebih eksis dan komitmen terhadap profesinya.
Dikatakannya, IBI merupakan mitra kerja pemerintah dalam pembangunan kesehatan, khususnya dalam bidang kesehatan ibu, anak dan kesehatan reproduksi. Keberadaan IBI sangat strategis dan merupakan organisasi profesi kesehatan yang senantiasa diperhitungkan dalam pelaksanaan tugas pembangunan di daerah.
“Untuk itu dalam perjalanannya agar visi dan misi IBI ini dapat disesuikan juga dengan visi-misi pemerintah daerah. Sehingga akan terjadi kerjasama,” katanya.
Dijelasaknnya, visi pembangunan kesehatan, yaitu Indonesia sehat 2010 yang menggambarkan bahwa Indonesia hidup dalam lingkungan yang sehat, berperilaku hidup bersih & sehat, serta mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata sehingga memiliki derajat kesehatan yang setinggi¬tingginya.
Untuk itu bidan sebagai motor penggerak yang memberikan pelayanan kesehatan terdepan di masyarakat dalam membantu menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) harus menjunjung tinggi profesionalisme, sehingga IMP 80 tahun 2010 terwujud.
Bupati Aang juga berpesan, para bidan agar dapat melaksanakan tugas profesinya, untuk mengoptimalkan keberadaan desa siaga karena keberhasilan program desa siaga ada pada pundak para bidan khususnya bidan di desa.
Sementara Ketua PC IBI Kabupaten Kuningan, mengharapkan melalui Muscab ini akan melahirkan beberapa tujuan penting bagi organisasi, meliputi evaluasi dan pertanggungjawaban pengurus 2003-2008. rencana program kerja, terpilihnya pengurus periode 2008-2013.
Selain itu, dapat melahirkan keputusan-keputusan startegis yang berhubungan dengan peningkatan pembangunan organisasi dan kesehatan pada umumnya. Sehingga kedepan IBI semakin berkembang.
Dia juga berpesan para anggota dapat menyuarakan kepentingan dan dan aspirasi anggota secara keseluruhan. Untuk memajukan profesi bidan serta kesejahteraan anggota menuju kepada kesejahteraan kaum perempuan sebagai mitra bidan.