Dynamic Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Senin, 26 Juli 2010

OBSERVASI KELUARGA SAKINAH


Keluarga sakinah adalah keluarga yang berkualitas yang dibina melalui pernikahan yang syah, demikian disampaikan ketua Tim Penilai Lomba Keluarga Sakinah Teladan tingkat Propinsi Jawa Barat, Drs. H. Mochamad Fadil Syamsudi, M.Si.,didampingi 7 tim penilai lainnya di kediaman Bapak H. Ending Suwandi, MM dan Ibu Hj. Odah Saodah Am.Keb (pasangan terpilih keluarga sakinah teladan) yang berhasil mewakili Wilayah Cirebon ke tingkat Propinsi Jawa Barat .kemarin Kamis, 22 Juli 2010, yang diselenggarakan oleh Kantor Kementrian Keagamaan. Adapun yang menjadi kriteria penilaian adalah keberhasilan keluarga dalam bidang keagamaan, partisipasi bidang pendidikan, kepedulian sosial, dan lain-lain melalui pemeriksaan Daftar Riwayat Hidup, tes tertulis, wawancara, serta observasi lapangan.

Pada kesempatan tersebut, hadir Bupati Kuningan, Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Kuningan, Camat Lebakwangi, Ketua TP PKK Kabupaten Kuningan, serta muspika dan masyarakat setempat. Untuk memenuhi penilaian, dilaksanakan ekspos oleh Bapak Ending dan Ibu Odah dengan didampingi 3 putra-putri dan 3 anak angkat serta 6 cucu. Sebelumnya mereka sangat khawatir dengan apa yang akan dipaparkan , karena mereka memiliki prinsip bahwa kebaikan sebaiknya tidak untuk diekpos, namun karena merupakan salah satu penilaian , maka Ending mengekpos tentang keluarga, keberhasilan mendidik anak-anak, berbagai aktivitas keagamaan, social, dll.

Bupati Kuningan, H. Aang Hamid Suganda, mengemukakan bahwa Penilaian Keluarga sakinah teladan merupakan salah upaya untuk memotivasi dan meningkatkan kualitas keluarga sakinah di Kabupaten Kuningan, sebagai wahana yang tepat untuk menjadi contoh dalam membentuk keluarga-keluarga lainnya. Dengan adanya lomba keluarga sakinah teladan diharapkan mendatangkan manfaat yakni; menjadi penguat sebagai nilai tambah dalam keharmonisan keluarga yang implementasinya dalam interaksi social di masyarakat, yang sinergis dengan ajaran agama sehingga essensinya dapat dirasakan oleh pribadi keluarganya dan umumnya semua keluarga di lingkungan masyarakat, tertanamnya nilai-nilai ahlaqul karimah dalam lingkungan keluarga sebagai pondasi utama dalam membangun ketahanan keluarga dari pengaruh buruk nuansa budaya yang berkembang dewasa ini, terbangunnya keluarga sakinah, mawadah dan warahmah secara sehat serta akrab dan toleran dalam menciptakan iklim keluarga yang kondusif serta memberikan suri tauladan di lingkungan masyarakat, sehingga totalitasnya sebagai pengabdian bernilai ibadah di hadapan Alloh swt.

Bupati Kuningan atas nama pemerintah menyambut baik acara tersebut dan sangat mendukung serta akan memfasilitasi setiap aktivitas berkenaan dengan optimalisasi penciptaan keluarga sakinah teladan di Kabupaten Kuningan karena program ini selaras dengan visi Kabupaten Kuningan; “Kuningan lebih sejahtera berbasis pertanian dan pariwisata yang maju dalam lingkungan lestari dan agamis tahun 2013”, pula merupakan misi ke 3 Kabupaten Kuningan “ meningkatkan kehidupan masyarakat yang agamis, harmonis dan bersatu”

Pada kesempatan itu, Ketua Tim Penggerak PKK sekaligus Ketua K3S Kabupaten Kuningan, Hj. Utje Ch. Suganda, mengajak kepada seluruh masyarakat Kuningan untuk turut berdo’a agar Bapak H. Ending Suwandi, MM dan Ibu Hj. Odah Saodah Am.Keb, terpilih menjadi peserta terbaik (juara pertama) di tingkat Propinsi jawa Barat. "Selanjutnya kami memberikan kepercayaan dan menyerahkan sepenuhnya kepada tim penilai dalam hal tersebut," lanjut Utje.


Sabtu, 24 Juli 2010

BUPATI DAN KETUA PBNU RESMIKAN MASJID DESA PANGKALAN


Warga masyarakat desa Pangkalan begitu antusias menerima kunjungan dari ketua umum PBNU Prof.DR.KH.said Aqil Siraj,MA yang berkunjung ke desa panggkalan pada hari Sabtu (24/7). Prof.DR.KH.said Aqil Siraj,MA bersama bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda hadir di desa Pangkalan Kecamatan Ciawigebang untuk melakukan peresmian Masjid Baitul Mukhlisin . Hadir dalam kesempatan tersebut ketua DPRD Kabupaten Kuningan, Kapolres Kuningan, ketua TP PKK kabupaten Kuningan Hj.Utje.Ch.Suganda, ketua Kementrian Agama kabupaten kuningan, Ketua PCNU Kuningan.

Drs. H. M. Ridwan, MA selaku ketua panitia Pembangunan Masjid Baitul Mukhlisin desa Pangkalan kecamatan Ciawigebang mengungkapkan rasa syukurnya atas kehadiran dua prang tokoh yaitu ketua PBNU dan Bupati Kuningan selain itu juga beliau menjelaskan tentang riwayat pembangunan Masjid Baitul Mukhlisin desa Pangkalan, masjid tersebut menurut beliau mulai dibangun pada tahun 2003 tepatnya pada tanggal 2 September dengan perkiraan biaya mencapai dua milyar lebih yang didapat dari swadaya masyarakat dan sumbangan dari para donator. Lamanya pengerjaan dikarenakan masjid yang memiliki 2 lantai tersebut dikarenakan masyarakat menginginkan hasil yang apik dan rapih sehingga menghasilkan masjid yang indah.

Ketua PCNU Kabupaten Kuningan H.R.Machmud Silahudin dalam sambutan selamat datangnya mengucapkan selamat kepada Prof.DR. KH.Said Aqil Siraj, MA yang telah terpilih menjadi ketua Umum PBNU pada Mukhtamar ke 32 NU di Makasar Sulawesi Selatan selain itu beliau mengucapkan rasa terima kasihnya atas kedatangan Prof DR.KH.Said Aqil Siraj,MA dan Bupati Kuningan “ ditengah jadwal yang begitu padat bapak telah menyempatkan untuk datang ke desa pangkalan, hal tersebut merupakan berkah tersendiri bagi masyarakat desa pangkalan dan masyarakat kabupaten Kuningan pada umumnya”kata H.R Machmud Silahudin

Bupati Kuningan dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada Prof DR.KH.Said Aqil Siraj,MA beserta rombongan di kabupaten Kuningan tidak lupa beliau juga mengucapkan selamat atas terpilihnya Prof DR.KH.Said Aqil Siraj,MA menjadi ketua PBNU. Bupati Kuningan menjelaskan bahwa Kabupaten Kuningan merupakan kabupaten yang masyarakatnya agamis dan mempunyai semangat gotong royong yang tinggi hal tersebut tercermin pada masyarakat desa Pangkalan kecamatan Ciawigebang yang mampu membangun Masjid yang begitu mengah dan indah yang dihasilkan dari Swadaya masyarakatnya “saya sangat bangga dan mengucapkan rasa terima kasih pada masyarakat desa pangkalan pada umumnya dan pada panitia pembangunan Masjid pada khususnya yang telah mampu membangun Masjid yang mengah dan Indah “ lanjut Bupati kuningan.

Menyinggung mengenai posisi ulama dalam masyarakat bupati menegaskan bahwa ulama menempati posisi yang sangat penting dalam membimbing, mengarahkan masyarakat sehingga bupati meminta para ulama untuk dapat memberikan bimbingan keagamaan sehingga umat mampu melaksanakan ajaran agama dengan baik dan benar selain itu juga ulama dituntut dapat memberikan penerangan dan motivasi keagamaan dalam pelaksanaan program pembangunan .

Diakhir sambutannnya bupati Kuningan mengharapkan dengan momentum peremian Masjid baitul Mukhlisin dapat menjadi media dakwah untuk memperkokoh komitmen bersam membangun pembinaan kehidupan beragama secara berkualitas dan menjadikan Masjid sebagai pusat berbagai kegiatan penegakan ajaran agama yang suci pondasi Aqidah yang kokoh dan kuat.

Dalam kesempatan tersebut Prof DR.KH.Said Aqil Siraj,MA berkesempatan memberikan taushiyah kapada seluruh yang hadir dalam acara tersebut. Dalam taushiyahnya Prof DR.KH.Said Aqil Siraj,MA menekankan tentang kerukunan Bergama yang merupakan pondasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam kesempatan tersebut belaiu menegaskan bahwa Nu tidak berpolitik.

Rabu, 14 Juli 2010

TIM PENGGERAK PKK DAN DHARMA WANITA PERSATUAN PERINGATI ISRA MI’RAJ


Momentum Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW dari Majidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa di Palestina kemudian naik ke Sidratul Muntaha merupakan peristiwa yang sangat fenomenal dalam hidup serta kehidupan umat Islam di seluruh muka bumi.

Diberbagai tempat digelar kegiatan serta acara keagamaan untuk memperingatinya, Rabu (14/7) Bupati Kabupaten Kuningan H. Aang Hamid Suganda, S.Sos, berkesempatan menghadiri acara peringatan Isra‘ Mi’raj 1431 H / 2010 M yang diselenggarakan Tim Penggerak PKK dan Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Kuningan yang bertempat di Halaman Gedung PKK Kabupaten Kuningan.

“Peringatan Isra’ Mi’raj 1431 H / 2010 ini adalah kegiatan rutin yang diselenggarakan TP.PKK Kabupaten Kuningan, hal ini merupakan manifestasi dari rasa syukur atas karunia yang diberikan Allah SWT,” Ujar Hj. Dadah Momon Rochmana selaku Ketua Pelaksana dan Wakil Ketua I TP.PKK Kabupaten Kuningan. Dengan adanya kegiatan ini diharapakan silaturahmi antar Pengurus dan anggota TP.PKK dan Dharma Wanita dapat tetap terjalin dengan baik dan tentunya kita semua dapat memaknai Isra dan Mi’raj ini dengan mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Sementara itu Bupati Aang menyambut baik kegiatan-kegiatan yang diadakan dalam rangka memperingati Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW, “Peringatan ini sangat penting untuk terus diadakan sebagai ungkapan rasa syukur terhadap Allah SWT selain itu juga dalam rangka terus menjalin tali silaturahmi yang baik. Isra miraj merupakan peristiwa bersejarah bagi umat muslim karena pada bulan tersebut turun perintah Allah untuk menjalankan ibadah shalat. Shalat merupakan sesuatu yang pundamental bagi kaum muslimin karena shalat merupakan ibadah yang paling mendasar. Papar Aang.

Hadir dalam acara tersebut Sekretaris Daerah Nandang Sudrajat, Ketua TP.PKK Kabupaten Kuningan Hj. Utje Ch. Suganda, dan para Pengurus dan anggota TP.PKK dan Dharma Wanita Persatuan kabupaten Kuningan. Acara siraman rohani diisi oleh KH. Adang dari Kecamatan Sindang Agung yang menguraikan makna dari peringatan Isra dan Mi’raj. (D)

Kamis, 01 Juli 2010

Gubuk Nenek Sanati Segera Dibangun




Adanya pemberitaan Penderitaan Nenek Sanati, Warga Indrapatra Tinggal di Gubuk, berdampak postif karena setelah pemberitaan ini gubuk miliknya langsung mendapat perhatian dari Pemerintah melalui Kec. Cigandamekar dan pemerintah desa. Tak ketinggalan Ketua TP. PKK Kuningan Hj. Utje Ch. Suganda mengecek ke lokasi untuk melihat langsung keberadaan Nenek Santi sekaligus rumahnya.

Dengan rasa spontanitas yang diguyur hujan Ketua TP. PKK Kuningan Hj. Utje Ch. Suganda langsung mengecek keberadaan gubuk 4 m x 4m milik Nenek Sanati yang hidup sebatang kara bertempat RT. 05, RW 03, Blok Pon, Kp. Cantilan Desa Indapatra. Saat ini rumahnya sudah dibongkar karena akan segera diperbaiki. Situasi haru pun begitu tampak ketika Hj. Utje datang ke lokasi karena Nenek Sanati langsung memeluknya sambil menyampaikan rasa syukurnya karena bangunannya akan segera di bangun.

Dikatakan Camat Ciganadamekar Drs. Tatang Taryono, M.Si., saat ini bangunan sudah dibongkar , rencana untuk pembangunan akan dilakukan Sabtu tanggal 3 Juli dengan melibatkan pemerintah daerah yang di dalamnya ada pihak kecamatan dan desa dibantu dengan swadaya masyarakat.

Diungkapkan Hj. Utje Suganda pihak pemerintah selama ini tidak mencuekan keberadaan masyarakat Kuningan hidup dalam keadaan memprihatinkan melainkan kami terus berupaya untuk melakukan kearah perbaikan. Salah satunya melalui program pembangunan rumah tidak layak huni.

Disebutkannya, selama ini jumlah rumah yang telah dibantu dari program Pemerintah Daerah melalui Bagian Kesra dan PKK telah memberikan bantuan stimulant Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) sebesar 2 juta per unit. Untuk 2007 sebanyak 1000 rumah, 2008 sebanyak 475 rumah, 2009 sebanyak 475 dan rencana 2010 sebanyak 475 jumlah keseluruhannya 2.425, jumlah ini belum termasuk jumlah rumah yang telah dibantu dari dinas lain seperti Dinas Tata Ruang Cipta Karya, dan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja

Kaitan dengan rumah Nenek Sanati, saya juga merasa prihatin dengan kondisinya. Namun perlu kami tegaskan bahwa bukan berarti pihak kami mencuekan melainkan tidak terserapnya informasi. Untuk itu kepada semua masyarakat jangan berdiam diri bilamana masih ditemukan warga yang membutuhkan bantuan segera melaporkan ketingkat desa, camat kemudian akan ditindaklanjuti bersama.

Untuk kepedulian ini Hj. Utje berharap seluruh masayrakat dapat berperan aktif untuk terus meningkatkan rasa empati kepada warganya yang membutuhkan bukan hanya kaitan dengan masalah rumah tidak layak huni saja melainkan bidang ekonominya, pendidikan, kesehatan dan lainnya.

Dalam kesempatan ini, Hj. Utje juga memberikan bantuan modal untuk usaha yang dijalankannya, dimana kesehariaannya menjual perlengkapan bumbu dapur. Seperti cabe, bawang, terasi, dan lain-lain. Dengan memikul tampan menuju gang ke gang dan kampung ke kampung. Dikatakannya bantuan ini bukan untuk makan melainkan dapat digunakan untuk tambahan modal usahanya. Dia juga mengingtkan agar pembangunan rumah ini dilengkapi dengan jamban. (N).