Dynamic Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Rabu, 27 Juli 2011

Kepedulian Hj. Utje CH. Suganda Terhadap Penyandang Cacat Berbuah Penghargaan

Kepedulian dan perhatian Hj. Utje Ch Suganda, S.Sos., selaku Ketua Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Kuningan terhadap penyandang cacat membuahkan hasil dengan mendapatkan penghargaan dari Gubernur Jawa Barat H. Ahmad Heryawan yang diwakili Asisten 3 Kesos Provinsi Jabar Aif Rivai SH. M.Si. didampingi Hj. Netty Heryawan yang dikukuhkan sebagai Bunda PAUD Jawa Barat, Rabu (27/7) bertempat di Gedung Sate. Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional Tingkat Provinsi Jabar.

Piagam penghargaan Gubernur Jabar No. 002/Kep.961-BKD/2011 yang penerimaanya diwakili Ketua Harian K3S Kuningan Drs. Sobana ini, merupakan penghargaan yang lebih ditekankan atas keberhasilan Hj. Utje Choeriah Suganda, memberikan pembinaan dan mensuport anak-anak terutama penyandang cacat. Salah satunya telah mengantarkan Mimin Aminah siswa SLB C Perwari Ancaran merebut medali emas cabang Tenis Meja tingkat internasional (paralistik olimpiade Solina) di Atena Yunani pada Bulan Juni.

Asisten 3 Kesos Provinsi Jabar Aif Rivai SH. M.Si. menuturkan, momentum acara ini sangat tepat terutama berkenaan dengan perlindungan hak anak. Sehingga mereka akan tumbuh menjadi anak yang jujur cerdas, sehat dan bertanggung jawab karena masa depan bangsa ada pada mereka.

Sementara itu, Hj. Utje Ch Suganda mengatakan, memperhatikan dan peduli terhadap tumbuh kembang anak adalah kewajiban kita semua terutama yang berkebutuhan khusus. Kita harus sabar dan ikhlas untuk membentuk jiwa anak menjadi sejati mandiri dan kreatif.

“Sebagai contoh anak berkebutuhan khusus di Kabutaen Kuningan banyak yang berprestasi bukan hanya tingkat daerah, jabar, nasional bahkan dunia internasional. Salah satunya Mimin Aminah yang meraih mendali emas di tingkat internasional,”ungkap Hj. Utje Ch. Suganda yang juga Ketua TP. PKK Kabupaten Kuningan.

Kaitan dengan penerimaan penghargaan Hj. Utje Ch Suganda mengungkapakan, bahwa penghargaan yang telah diterima ini merupakan penghargaan bersama terutama masyarakat Kuningan yang telah memiliki kepedulian dan perhatian terhadap anak-anak terutama penyandang cacat/berkebutuhan khusus. Semoga penghargaan ini menjadi motivasi untuk terus melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk orang lain khususnya mereka yang memiliki kebutuhan khusus.

Adapun Program kegiatan K3S Kabupaten Kuningan yang telah dilaksanakan dikatakan Ketua Harian K3S Kuningan, menjadi bagian dari perintis pendirian SLBN Taruna Mandiri sebagai pilot project di tingkat provinsi Jabar oleh Mendiknas RI Prof. Dr. Muhamad Nuh, DEA., menggelar bhakti sosial Nikah Massal, mengikuti kegiatan Bina Wilayah TP.PKK Kabupaten Kuningan ke 32 Kecamatan dengan menyeleksi PMKS untuk Yayasan, Panti dan SLB, melaksnakan Baksos Ramadhan, memberikan santunan paket sembako dan pelayanan kesehatan, 50 orang operasi bedah minor dan 50 anak khitanan massal di GOR Ewangga Kuningan kerja bareng dengan Alumni SMAN 7 Jakarta angkatan ’79, Juara II tingkat Nasional Perstival Band diserahkan oleh Mendiknas RI di Buah Batu Malang, Jawa Tengah dan mendukung program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Disamping itu melakukan Bina Wilayah ke 30 Orsos yang melaksanakan kegiatan Panti Asuhan Sosial Anak Asuh (PSAA) se-Kabupaten Kuningan mulai dari Bulan November s.d. Desember 2010. Kegiatan ini adalah terobosan baru dari K3S untuk melihat dari dekat keberadaan organisasi sosial yang melaksanakan kegiatan PSAA sehingga dapat menyerap langsung masukan dan permasalahan yang terjadi di lapangan.

Juga mendukung dan memberikan bantuan dana kegiatan bagi Tim PORCADA III Jawa Barat, Tim Pekan Olahraga Nasional (Pornas) SOINA dan Tim Lomba Keterampilan Siswa (LKS) Penyandang Cacat Kabupaten Kuningan Tahun 2010. Prestasi tertingggi diraih Tim Porcada III dengan menduduki peringkat Juara Umum ke 2 Tingkat Jawa Barat. (G/N)

Senin, 25 Juli 2011

Dana CSR BJB Bantu Rumah Tidak Layak Huni



Bertempat di Aula Gedung PKK Kabupaten Kuningan, Jumat 22 Juli 2011 Ketua TP.
PKK Kabupaten Kuningan Hj. Utje Ch Suganda, sekaligus Ketua K3S Kuningan ,didampingi Wakil Ketua I Hj. Dadah Rochmana beserta para pengurus yang lainnya, merima bantuan dari Bank Jabar Banten (BJB) cabang Kabupaten Kuningan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).

Dana CSR tersebut diserahkan secara langsung oleh Agus Kurniawan. SE, selaku pimpinan BJB Cabang Kabupaten Kuningan sebesar Rp. 117.000.000,- (Seratus Tujuh Belas Juta Rupiah) “Program CSR merupakan amanah dari RUPS ( Rapat Umum Pemegang Saham ) yang menyisihkan 5% dari Laba BJB yang diperuntukkan bagi kegiatan-kegiatan sosial, selain di Kabupaten Kuningan BJB juga menyalurkan dana CSR di berbagai Kabupaten /kota di Jawa barat”, papar Agus.

Pada kesempatan itu pula, Bank Jabar Banten mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat dan Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan atas segala bentuk apresiasi, dukungan dan kepercayaannya selama ini, sehingga Bank Jabar Banten terus tumbuh dan berkembang dalam memberikan pelayanan jasa perbankan.

Menurutnya, pihaknya akan terus mendukung program-program pemerintah daerah yang sedang dilaksanakan khususnya di bidang sosial, hal ini dilakukan agar kerjasama antara pemerintah daerah dengan BJB cabang Kuningan dapat terjalin dengan baik

Sementara itu Ibu Hj.Utje Ch Suganda atas nama Pemerintah Kabupaten Kuningan menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Manajemen Bank Jabar Banten yang telah menyisihkan sebagian dari Laba Perusahaannya untuk kegiatan sosial di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kuningan yang merupakan wujud kepedulian Bank Jabar Banten terhadap lingkungan sekitar. “Amanah yang kami terima ini, akan kami laksanakan dengan sebaik – baiknya untuk kegiatan sesuai dengan peruntukkannya” Ungkapnya.

selanjutnya, bantuan CSR ini akan disalurkan untuk program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu). Penyaluran bantuan tersebut nantinya akan bersifat stimulant dengan tujuan utama dari pemberian bantuan stimulan rumah tidak layak huni ini yaitu untuk merehabilitas rumah warga yang dipandang sudah tidak layak untuk dihuni. Walaupun jumlahnya relatif kecil, namun stimulan dimaksud hanyalah ransangan bagi Pemerintah Desa untuk mampu menggali potensi dan partisifasi serta kepedulian kepada warganya yang dianggap kurang mampu.

Hj Utje berharap, agar kerjasama yang sudah terjalin dengan baik antara pemerintah daerah Kabupaten Kuningan dengan BJB ini dapat berkesinambungan sehingga kehadiran BJB dapat membantu meringankan beban pemerintah daerah dalam menangani masalah sosial khususnya dalam pembangunan Rumah yang sudah tidak layak huni. ( D )