Dynamic Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Selasa, 20 April 2010

Situsari Jadi Desa Binaan Program P2W-KSS




Kepedulian Pemerintah Kabupaten Kuningan untuk kemajuan desa terus dilakukan, salah satunya melalui Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2W-KSS). Program ini menetapkan Desa Situsari Kecamatan Darma menjadi lokasi binaan, dengan pertimbangan desa ini masih berada dalam kemiskinan sekitar 75 persen dari jumlah penduduk. Selasa, (20/4) dalam pelaksanaan Program P2W-KSS ini, sejumlah dinas terkait dan Ketua TP. PKK Kuningan, Hj. Utje Suganda. Turut hadir untuk melakukan pembinaan.

Dalam kunjungannya Wakil Bupati Kuningan Drs. H. Momon Rochmna, MM. didampingi Asisten Pembangunan dan Kesra Drs. Yayan Sofyan, MM. Asisten Admistrasi Drs. Asep Taufik Rochman, M.Si. dan Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan, dan Kepala dinas lainnya. Untuk melakukan survey ke rumah-rumah penduduk. yang sebelumnya menyaksikan pemasangan KB yang dilakukan Badan KBPP.

Desa Situsari ini tidak salah pilih dijadikan desa binaan, karena masih banyak ditemukan permasalahan kemiskinan, diantaranya ditemukan adanya rumah masyarakat yang masih kumuh terlebih lagi berdekatan dengan kandang kambing. Lalu masih ditumukannya para pemuda yang pengangguran, banyak anak kecil yang menandakan kesadaran masyarakat akan KB masih terbilang rendah, penataan tata ruang pemukiman yang kurang beraturan, tingkat pendidikan masih rendah. Situsari memang berada di lahan pertanian. Namun, masyarakatnya hanya sebatas buruh tani.

Dalam arahannya yang disampaikan dihadapan para Kepala Dinas terkait, Wakil Bupati Kuningan, Drs. H. Momon Rochmana mengungkapkan, program terpadu P2W-KSS merupakan suatu program dalam upaya mewujudkan dan mengembang keluarga sehat, sejahtera termasuk perlindungan terhadap perempuan dan anak.

“Pengembangan keluarga terutama wanita dan anak merupakan salah satu upaya untuk mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat. Program lintas sektor ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan, kemandirian serta ketahanan mental dan spiritual perempuan terutama masyarakat pedesaan,”jelasnya.

Wakil Bupati Kuningan juga mengatakan, kegiatan P2WKSS ini memiliki tujuan untuk meningkatkan status pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Untuk pemberdayaan bidang tersebut, berdasarkan hasil survey 6 dinas terkait dan TP. PKK Kabupaten Kuningan. Desa Situsari, Kecamatan Darma mendapat kepercayaan untuk dijadikan lokasi P2W-KSS.

Terpilihnya Desa Situsari untuk program ini, menurut Wakil Bupati Kuningan, karena dianggap sangat memenuhi syarat untuk dijadikan lokasi binaan dalam bidang pembangunan, kemasyarakatan terutama peran ibu-ibu yang dianggap belum optimal. Hal ini ditunjukan masih banyak program yang harus diselesaikan baik kegiatan fisik maupun non fisik. Terutama belum ada kegiatan ekonomi produktif untuk ibu-ibu Dan masih banyak yang kawin muda terutama wanita yang disebabkan oleh putus sekolah.

Dengan dibentuknya tim pengelola program terpadu P2WKSS dan Exspos ini, Wakil Bupati mengharapkan semua SKPD yang terkait untuk membuat terobosan, yakni adanya sinergitas program dari SKPD terkait agar dapat mengalokasikan kegiatan langsung ke lokasi binaan P2WKSS, melaksanakan jadwal yang sudah ada dan memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan desa. Dan melaksanakan pemantauan dan evaluasi kebutuhan desa yang belum terpenuhi serta membuat laporan.

“Keberhasilan proram terpadu P2WKSS dapat dilihat dari adanya perubahan fisik maupun perubahan sikap dan perilaku masyarakat untuk bisa membangun dan mandiri,”ujarnya.

Lebih lanjut Ketua TP. PKK Kuningan, Hj. Utje Suganda sekaligus Ketua K3S Kuningan, mengatakan, Program terpadu P2WKSS merupakan salah satu program dalam upaya mewujudkan dan mengembangkan keluarga sehat, sejahtera termasuk perlindungan terhadap perempuan dan anak. Dengan tujuan untuk meningkatkan peran serta masyarakat, terutama peran wanita dan anak-anak dalam proses pembangunan sumber daya manusia, melalui upaya peningkatan peran wanita menuju keluarga sehat sejahtera (P2WKSS).

Adapun SKPD yang menjadi pengelola program terpadu P2W-KSS, diantranya Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya, Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan, Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan, Dinas Kerpendudukan dan Catatan Sipil, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja dan lainnya. (N).

Jumat, 16 April 2010

Mensos Peduli Kesejahteraan Masyarakat Kuningan




Menteri Sosial RI, DR. H. Salim Asegaf Al Jufri, M.A. melalui kunjungan kerjanya ke Kuningan berikan perhatian dengan berbagai bantuan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat Kabupaten Kuningan, penyerahan diterima Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda, bertempat di Bumi Perkemahan Desa Cibeurum Kecamtan Cilimus, Jum'at (16/4). Sambil membuka sekaligus menyaksikan pelatihan Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang merupakan bagian dari Dinas Sosial dan Tenaga Kerja. Lalu dilanjutkan ke SLBN Taruna Mandiri.


Menurut Menteri Sosial RI, DR. H. Salim Asegaf Al Jufri, M.A., Kementerian Sosial RI merupakan bagian dari pemerintah yang fokus terhadap program pembangunan kesejahteraan sosial, memberikan prioritas pada penanganan masalah, kemiskinan, ketentraman, ketunaan, kecacatan, dan bencana yang dilaksanakan melalui program Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, Pemberdayaan Sosial, Bantuan dan Jaminan Sosial.


Sebagai bentuk perhatian Kementerian Sosial RI kepada Kabupaten Kuningan. dalam kesempatan ini dilakukan pencanangan pelaksanaan rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni, penyerahan secara simbolis bantuan KUBE, pencanangan rintisan panti sosial korban Narkotika dan panti sosial lanjut usia, Penyerahan Kartu Jaminan Sosial penyandang Cacat Berat, pembukaan pelaksanaan pelatihan Taruna Siaga Bencana Kabupaten Kuningan.


Disamping itu, Kementerian RI memberikan bantuan juga melalui dana Dekon, meliputi Bantuan Sosial fakir miskin 950 KK/Rp. 1,9 M, Program Keluarga Harapan (PKH) untuk 90 desa dengan anggaran Rp. 6,359 M, Jaminan Sosial Penyandang Cacat Berat (JSPC) untuk 46 orang sebesar Rp. 165 Juta, Rumah Tidak Layak Huni (Rutilihu) untuk 150 KK sebesar Rp. 1,5 M, Bantuan kesesrasian sosial untuk 12 desa sebesar Rp. 1,2 M dan bantuan tanggap darurat 10 ton beras.


"Kegiatan yang dilakukan ini, mencerminkan lingkup tugas Kementrian Sosial. Untuk itu dengan keterbatasan anggaran kami mengajak semua pihak untuk lebih peduli dan mengoptimalkan dana yang ada untuk memberikan manfaat yang maksimal.Kerjasama antara pusat, daerah dan masyarakat serta kerjasama antar program perlu disinergikan agar lebih berdaya guna,"ungkapnya.


Sebagai upaya menanggulangi permasalahan sosial, DR. H. Salim Asegaf Al Jufri, M.A mengatakan, bahwa hal ini dapat dilakukan juga melalui proses bimbingan pekerjaan sosial yakni to help the people to help themselves, menolong orang agar mereka dapat menolong diri mereka sendiri. Sehingga tahapan berikutnya adalah mereka peduli dan dapat menolong orang lain sebagimana motto Kementerian Sosial RI, yakni "Tat Twam Asi", aku adalah engkau, engkau adalah aku.

Sementara itu, Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda, mengungkapkan, kunjungan kerja Kementerian Sosial ini akan memberikan motivasi untuk Kabupaten Kuningan, yang saat ini sedang berupaya mengoptimalkan pembangunan bidang sosial. Terlebih lagi telah diberikannya berbagai bantuan yang dirasakan sangat besar manfaatnya.

Bupati Aang juga memaparkan berbagai permasalahan sosial di Kuningan yang dapat dijadikan kebijakan Kementrian Sosial, meliputi penanganan daerah rawan bencana alam, tercatat sebanyak 14 kecamatan, yang berada dalam zona kerentanan gerakan tanah menengah dan tinggi, relokasi sebanyak 621 rumaah warga, bantuan rehabilitasi rumah sebanyak 700 rumah, dibutuhkan kendaraan mobil reskiyu touching unit, saat ini sedang dilakuan pelatihan 50 orang Tagana.


Selain itu, pemberdayaan keluarga miskin termasuk didalamnya wanita rawan sosial ekonomi. Dan saat ini Kuningan merintis pembangunan Panti rehabilitasi sosial korban Narkotika, di Desa Cisantana Kec. Cigugur. Pelayanan sosial bagi lanjut usia terlantar.untuk itu perlu dibangun panti sosial Tresna Werdha dan juga pelayanan Balita Terlantar.


Disamping itu juga dibutuhkan pemberdayaan komponen partisisapi masyarakat, meliputi Bimbingan usaha kesejahteraan sosial Karang Taruna, penambahan personil TKSK, perekrutan PSM dari setiap desa, dan bimbingan manajemen dan bantuan sarana bagi organisasi sosial.


Usai dari bumi perkemahan Desa Cibeureum kunjungan Menteri Sosial dilanjutkan ke SLBN Taruna Mandiri untuk melihat langsung kondisi sekolah, para pelajar dan bengkel kreasinya.


Dalam kesempatan ini salah seorang penyandang cacat Elon Carlan mengungkapkan, jangan lihat kekurangan dan ketidak mampuan kami tapi lihat kelebihan kami. Kami bisa seperti ini karena ada perhatian juga dari pemerintah. Untuk itu, pihak kami menganggap bahwa Bupati Aang bukan hanya peduli akan lingkungan melainkan juga Bupati yang peduli penyandang cacat.


Menanggapi ungkapan Elon Carlan ini, Menteri Sosial mengatakan, hal ini menunjukan kendati mereka memiliki kekurangan khusus. Namun, tetap semangat untuk hidup. Kaitannya dengan kepedulian Bupati Kuningan terhadap penyandang cacat. Semoga dapat menjadi contoh untuk daerah lainnya.


Turut hadir dalam kesempatan ini, H. Amin Santono selaku Anggota Komisi VIII DPR RI, Kepala Dinas Sosial Provinsi Jabar, Unsur Muspida, Wakil Bupati Kuningan, Pimpinan SKPD, Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Drs. Dian Rachmat Yanuar, M.Si. Camat se- Kab. Kuningan, Ketua TP. PKK Tingkat Kab. Kuningan sekaligus Ketua K3s, Mitra kerja Dinas Sosial dan Tenaga Kerja, dan undangan lainnya. (N)

Selasa, 13 April 2010

Ketua K3S Kuningan Berikan Apresiasi Pelayanan KB MOW/MOP



Dalam upaya meningkatkan keserta
an ber-KB di Kabupaten Kuningan, Badan KBPP Kabupaten Kuningan bekerjasama dengan Rumah Sakit TNI AU dr. Sallamun Bandung dan RS Djuanda Kuningan, Rabu (13/4) melaksanakan Pelayanan KB MOW/MOP secara cuma-cuma bertempat di Gedung KORPRI Kuningan. Kegiatan tersebut mendapat sambutan yang antusias dari masyarakat, terbukti dengan banyaknya akseptor dari berbagai kecamatan, yakni 141 Akseptor MOW dan 3 Akseptor MOP. Turut hadir Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kuningan Ny.Hj. Utje Ch. Suganda, S.Sos, beserta jajarannya.

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kuningan menjelaskan, ibu-ibu diharapkan memiliki kesadaran untuk hidup sehat. Dan mengikuti pola pengaturan kehamilan dan kelahiran yang merupakan salah satu metoda untuk menjaga kesehatan ibu.

Disamping itu, perlunya membentuk Keluarga Kecil (Catur Warga), sehingga tercipta Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera. Hal ini penting dilakukan karena dewasa ini banyak muncul masalah-masalah sosial seperti, Kemiskinan dan pengangguran yang kesemua permasalahan tersebut disebabkan oleh Laju Pertumbuhan Penduduk yang tinggi.

“Kaitannya dengan permasalahan tersebut, Jalan keluar yang terbaik salah satunya dengan Pola “2 Anak Lebih Baik” .Sehingga dengan jumlah anak 2 akan lebih menjamin kesehatan dan pendidikan anak”. Ungkap Ketua TP PKK didampingi Kepala BKBPP Kabupaten Kuningan Drs. H. KMS Zulkifli, M.Si dan Kepala Bidang KB BKBPP Kabupaten Kuningan Drs. D. Rusyono, M.Si disela-sela sambutannya.

Lebih lanjut Ketua TP PKK Kabupaten Kuningan menyampaikan apresiasi dan ucapan terimakasih Kepada BKBPP Kabupaten Kuningan yang secara periodik memberikan Bakti Sosial Pelayanan KB kepada masyarakat, dan berharap agar kegiatan ini terus dilakukan, sehingga masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan pelayanan KB.

“Kami merasa senang pada saat seperti ini Ibu Bupati bisa hadir di tengah-tengah kami, sehingga kami merasa reugreug.” Ungkap salah seorang Calon Akseptor yang siap memasuki ruang opersasi saat disalami oleh Ketua TP PKK Kabupaten Kuningan. (Ucu)

Selasa, 06 April 2010

BP4K Bentuk Kelompok Donor Darah



Dalam u
sianya yang ke 1 tahun Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Kuningan, bukan hanya konsen akan tugas dan fungsinya saja melainkan memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi juga, dengan dibentuknya kelompok donor darah. Sebelum pengukuhan, digelar donor darah yang diikuti sebanyak 30 pegawai BP4K. Pengukuhan dilakukan oleh Ketua PMI Kuningan Hj. Utje Ch Suganda sekaligus Ketua K3S Kuningan, Selasa (6/4). Disaksikan Sekjen PMI Kuningan, Drs. Sabar Effendi.

Menurut Kepala BP4K Kuningan, Ir. H. Dodi Nuracmatudin, MP. dibentuknya kelompok donor darah ini karena adanya rasa empati dan kepedulian terhadap kondisi kesehatan yang berekmbang dimasyarakat, yang difokuskan pada keadaan dan ketersediaan darah dalam upaya memenuhi permintaan pasien untuk pengobatan dan transfuse darah.

“Untuk itu keluarga besar BP4K bermaksud memberikan sumbangan darah dari para anggota. Dan melembagakan para pendonor ke dalam wadah Kelompok Donor Darah (KDD),”ungkap Kepala BP4K yang sudah tercatat sebanyak 6 kali mendonor ini.

Disamping itu, paling tidak jika ada bagian keluarga BP4K yang membutuhkan darah tidak mendapatkan kesulitan untuk mendapatkannya. Karena diharapkan anggota yang masuk disini tidak hanya sebatas mendonor sekarang melainkan bisa menjadi pendonor rutin atau pendonor siaga.

Disebutkannya, jumlah seluruh pegawai BP4K yang berada di kabupaten dan tingkat UPT seluruhnya 357 orang. Untuk pegawai yang telah mendaftarkan diri sebagai pendonor sebanyak 89 peserta dengan klasifikasi pendonor yang telah rutin 28, pendonor sewaktu-waktu 61. Adapun katagori darah Gol O 34, 24 orang Gol A, 19 orang Gol B dan AB 7 orang.

Dalam arahannya Kepala PMI Kabupaten Kuningan Hj. Utje Ch Suganda, mengatakan patut kita banggakan dengan terbentuknya kelompok kepengurusan donor darah di BP4K ini. Sehingga dapat membantu kepentingan khususnya keluarga besar BP4K dan masyarakat kuningan. Dengan harapan tidak terjadinya kurang persediaan, syukur jika lebih sehingga dapat membantu daerah lain.

Dibentuknya kelompok donor darah ini, Ketua PMI Kuningan sekaligus Ketua Tim Penggerak PKK Tingkat Kab. Kuningan, mengharapkan, menjadi program tetap 3 bulan sekali dan dapat diikuti oleh dinas,lembaga, badan, dan instansi lainnya.

Lebih lanjut diungkapkan juga kaitannya dengan keberadaan PMI Kabupaten Kuningan. PMI merupakan satu-satunya organisasi kemasyarakatan bidang sosial kemanusiaan, yang bertujuan meringankan penderitaan manusia apapun sebabnya tidak membedakan agama, bangsa, suku bangsa, bahasa, warna kulit, jenis kelamin, golongan darah dan politik.

Dalam melaksanakan tugasnya, dijelaskan Ketua PMI Kuningan, bahwa PMI senantiasa mengacu pada 7 prinsip dasar gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, diantaranya kemanusiaan, kesamaan, kenetralan, kemandirian, kesukarelaan, kesatuan, dan kesemestaan.

“Apa yang telah diberikan PMI untuk kegitan kemanusiaan lingkupnya bukan hanya daerah atau nasional melainkan sudah mencangkup kepentingan dunia. Untuk itu apa yang telah dilakukan oleh pendonor darah khususnya lingkup BP4K merupakan bagian dari kepedulian untuk dunia juga,” harapnya.

Dalam kesempatan itu Ketua PMI Kuningan mengukuhkan kepengurusan Kelompok Donor Darah. Sekaligus dilakukan penyerahan kartu kepengurusan. Untuk nama kelompok donor darah Ketua BP4K menyerahkan kepada Ketua PMI. Namun, untuk namanya Ketua PMI masih mempertimbangkannya.(N).

Senin, 05 April 2010

TABLIGH AKBAR BERSAMA ISTRI GUBERNUR JAWA BARAT



Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bidang kewanitaan menghadirkan Istri Gubernur Jawa Barat Ny. Hj. Netty Prasetyani, M.Si sebagai penceramah atau yang memberikan tausiyah, yang diawali dengan pemaparan hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW oleh Ibu Hj. Siti Mahmudah, S.Pdi. mengatakan bahwa pengikut Nabi Muhammad salah satunya adalah harus senantiasa berbuat baik kepada Ibu.


Saat itu hadir pula Ketua TP PKK Kabupaten Kuningan, Hj. Utje Ch. Suganda, sekaligus Ketua K3s dalam sambutannya beliau memberikan apresiasi terhadap kunjungan Istri Gubernur tersebut yang bersedia hadir untuk kedua kalinya di Kuningan, ungkapan terima kasih disampaikan pula kepada seluruh wanita PKS dan masyarakat Kuningan yang telah bersedia hadir sehingga terjalin silaturahmi. Ibu Utje mengatakan bahwa kehadiran pada acara tersebut, merupakan perwujudan bentuk kecintaan kepada nabi Muhammad SAW, sekaligus mengambil hikmah keteladanan serta menjadikan nabi Muhammad SAW sebagai panutan. Bercermin dari Maulid nabi, mari kita merenungi apa yang telah kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari.


Ny. Hj. Netty Prasetyani, M.Si, dalam tausiyahnya, peringatan Maulid Nabi adalah untuk merenungi apa yang sudah kita lakukan serta apa yang sebenarnya sudah diteladani dari Nabi Muhammad SAW, beliau berharap semoga yang hadir pada saat itu diakui golongan Nabi Muhammad SAW dan mendapat safaat . Dalam kehidupan ini kita memerlukan figur, idola yang bisa dijadikan teladan, butuh petunjuk.


Bagi umat beragama Islam, orang yang bisa dijadikan teladan, idola, figur adalah Nabi Muhammad SAW, sedangkan petunjuk hidup kita adalah Al-Qur’an, Nabi Muhammad SAW, walaupun sudah memilki jaminan masuk surga, tetapi beliau senantiasa menunjukkan rasa syukur dengan rajin beribadah wajib maupun sunnah malam, hal tersebut semoga menjadi acuan bagi kita umat islam.


Disebutkannya, ada 4 syarat manusia bisa masuk surga, pertama menyebarkan salam, kedua memberikan makanan bagi yang membutuhkan, ketiga membangun silaturahmi, dan terakhir melaksanakan shalat sementara orang lain sedang tertidur lelap.


Pesan yang disampaikan beliau, jagalah keluarga dan wujudkan keluarga harmonis, hindari menjadi orang yang selalu membuat masalah, yakin terhadap ajaran islam dan yakin apa yang diajarkan Nabi Muhammad SAW adalah konsep yang baik dan konsep tersebut akan lebih baik jika diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, jadilah sebagai muslim yang kompetitif dan bisa dibanggakan.


Setelah acara di gedung sanggariang ibu wakil gubenur bersama rombongan melanjutkan kunjungan ke ponpes Husnul hotimah dan ke SLB Taruna Mandiri di Caracas. Di SLB taruna mandiri beliau berkesempatan bertegur sapa dengan murid-murid yang ada di sana selain itu juga beliau berkesempatan meninjau bengkel-bengkel yang menjadi tempat praktek para murid SLB Taruna Mandiri, diantaranya Bengkel Menjahit, Bengkel Tata Boga, Bengkel Tata Busana, Bengkel Tata Rias, Bengkel Musik, Bengkel Massage dan Bengkel Therapy. (SUS)