Dynamic Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Senin, 21 Juni 2010

Pelantikaan Komda dan LLI “Bukan Purna Bhakti Melainkan Purna Kerja”




Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda, S. Sos secara resmi melantik Komisi Daerah (Komda) dan Pengurus Lembaga Lansia Indonesia (LLI) Kabupaten Kuningan, Jumat ( /11) di Pendopo Kabupaten Kuningan. Hal ini dilakuan sebagai bentuk kepedulian kepada para Lansia karena bagaimana pun mereka masih memiliki potensi dan butuh perhatian dari kita semua. Turut hadir Ketua LLI Provinsi Jabar H. R. Nuriana, Sekda Kabupaten Kuningan Drs. Nandang Sudrajat, Ketua DPRD Kabupaten Kuningan H. Acep Purnama, MH, serta Muspida Kabupaten Kuningan.

Adapun susunan Komposisi dan personalia Komda lanjut Usia Kabupaten Kuningan Selaku Ketua Dewan Penasehat Hj. Utje Ch. Suganda, Ketua Komda Lanjut Usia Kabupaten Kuningan Drs. H. Momon Rochmana, MM serta Drs. H. Yosep Setiawan, M.Si untuk wakil ketua sedangkan untuk komposisi dan personalia LLI Kabupaten Kuningan diketua oleh Drs. H. Sobana dan wakil ketua Drs. H. Hasan Sutardi, M.Pd.

Wabup Momon selaku Ketua Komda yang baru dilantik mengatakan, dengan dilantiknya Komda dan LLI Indonesia Kabupaten Kuningan diharapkan kiprahnya dalam pembangunan khususnya dibidang pelayanan bagi lanjut usia, dapat meningkatkan kualitas lanjut usia secara berkesinambungan, manusiawi dan bermartabat.

Wabup Kuningan menambahkan, hal ini merupakan langkah kongkrit untuk ditindak lanjuti oleh Komda dan LLI Indonesia Kabupaten Kuningan dalam upaya mengoptimalkan kegiatan guna meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menciptakan sutuasi dan kondisi yang kondusif agar para lansia tetap produktif dan berperan dalam pembanguan daerah.

“Setidaknya ada dua peran strategis lansia dalam pembanguan di Kuningan yang pertama memberikan bimbingan dan pengalaman dengan harapkan dapat memberikan contoh yang baik dalam kehidupan bermasyarakat,”ungkapnya.

Sementara itu Bupati Aang menyambut baik dan mengucapkan selamat atas terbentuknya kepengurusan Komda dan LLI Indonesia Kabupaten Kuningan, Dia berharap kepengurusan yang baru ini dapat menjadi sarana informasi, koordinasi serta sebagai mitra pemerintah daerah guna memfasilitasi lembaga sosial lainnya yang bergerak dibidang lansia di Kabupaten Kuningan.

Diungkapkannya kehadiran kelembagaan Komda dan LLI Indonesia Kabupaten Kuningan akan menjadi media efektif dalam upaya peningkatan kesejahtraan masyarakat lansia dari segi kualitas hidup, kemandirian dalam membangun kesadaran masyarakat terhadap pelayanan serta perawatan lansia secara manusiawi dan bermartabat sangatlah didambakan oleh semua komponen masyarakat.

Dalam kesempatan tersebut Ketua Komda Provinsi Jabar H.R. Nuriana merasa bangga karena pembentukan Komda dan LLI Indonesia Kabupaten Kuningan dapat dibentuk secara serentak tidak seperti di Provinsi itu sendiri.

Dia mengatakan, para lansia hanya purna tugas bukan berarti purna bhakti serta para lansia tidak akan kalah kualitasnya karena lansia mempunyai kearifan yang lebih, pengalaman yang banyak serta keterampilan untuk terus eksis dalam pembangunan diberbagai bidang sehingga terus dituntun untuk meningkatkan kualitas agar bisa mandiri jadi panutan serta berguna bagi nusa dan bangsa. (Bn Hms)

Pejuang Adipura Terima Kadeudeuh

Diraihnya pengharagaan Adipura oleh Kabupaten Kuningan merupakan kebahagian kita bersama dalam bidang lingkunga. Namun, untuk meraihnya itu tak lepas juga hasil kerjasama semua pihak tapi disini ada peranan yang lebih mereka lakukan, yakni Pasukan Kuning yang dibawah naungan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Kab. Kuningan.
Pengabdian dan loyalitas mereka lakukan agar Kuningan tetap bersih sehingga kembali meraih Adipura, mendapatkan dari Pemerintah Kabupaten Kuningan melalui Ketua TP PKK Kabupaten Kuningan Hj. Utje Ch. Suganda memberikan penghargaan berupa “Uang Kadeudeuh” dan piagam penghargaan atas jasa dan pengabdian mereka selama ini. Bertempat Halaman BPLHD

Dikatakan Kepala BPLHD kabupaten Kuningan Drs. H. Atik Suherman, M.Si, jumlah pasukan ini mencapai 165 orang, mereka mempunyai tugas masing-masing mulai dari menyapu, mengangkut sampah, sampai supir, tentunya memilii tempat masing-masing bekerja, misalnya ditaman kota, sepanjang Jalan. Siliwangi, pasar dan lain-lain.

Dia juga mengungkapkan, rasa bangga dan terima kasihnya atas apa yang telah dilakukan oleh pasukan kuning tersebut, dimana mereka bekerja mulai dari subuh sampai sore-hari. Bahkan ada yang namanya Pak Narpan yang mulai bekerja dari jam 02.00 Wib hingga 08.00 WIb

Ketua TP PKK Kabupaten Kuningan Hj. Utje Ch Suganda mengungkapkan, apa yang diberikan pada pasukan kuning tersebut belum seberapa bila dibanding dengan pengabdian dan jasa yang telah ditunjukan oleh pasukan kuning ini.

“Sebenarnya inginnya memberikan lebih mengingat jasa dan pengabdian mereka tapi kemampuannya baru bisa seperti ini, saya berharap untuk kedapan mampu memberi lebih “ papar Ketua TP. PKK Kuningan dan Ketua K3S ini.

Untuk membangkitkan semangat bekerja, Ketua K3S ini mengajak Pasukan Kuning untuk meneriakan yel-yel “ Apa Kabar Kuningan “ diteruskan dengan “Kuningan Punya ku, Punyamu, Punya kita semua”. Sehingga Pasukan Kuning yang tadinya tampak lemas karena paginya habis bekerja kembali bersemangat

Lebih lanjut Bupati Kuningan H. Aang Hamid mengungkapkan, rasa bangga dan terima kasihnya atas apa yang telah dikerjakan oleh pasukan Kuning. Dan TP PKK Kabupaten Kuningan karena banyak memberikan masukan , mengevaluasi, memonitoring baik dalam hal kebersihan kota maupun pembangunan di Kabupaten Kuningan secara keseluruhan.

Dikatakan Bupati Kuningan, apa yang telah dilakukan oleh pasukan kuning dengan pengabdiannya dan jasa-jasanya tidak akan bisa diukur dengan materi. Dan dia meminta kepada BPLHD untuk terus memperhatikan kesejahteraan Pasukan Kuning. Dikarenakan peran mereka yang sangat penting dalam menjadikan Kuningan tetap bersih.

Dalam kesempatan itu juga Bupati Kuningan mengajak kepada seluruh warga masyarakat Kuningan untuk terus peduli dengan kebersihan kota. Kebersihan Kuningan merupakan tanggung jawab seluruh masyarakat Kuningan bukan hanya tanggung jawab pasukan Kuning saja.

Hal yang perlu diperhatikan juga masalah vandalisme atau corat-coret tembok yang banyak terjadi di fasilitas-fasilitas umum menjadi perhatian. Karena Kuningan saat ini telah banyak membangun fasilitas-fasilitas umum seperti Taman Kota, Open Space Gallery, Stadion Mashud Wisnu Saputra, Pandapa paramarta.”Saya akan memberikan hadiah kepada siapa saja yang bisa menangkap orang yang sering mencorat-coret fasilitas umum tersebut,”tegasnya.

“Dengan diraihnya Adipura ini dapat menjadi motivasi untuk meningkatkan penatan lingkungan di Kuningan. Semoga tahun depan dan tahun tahun-tahun seterusnya tanggung jawab akan lingkungan sudah menjadi tanggungjawab bersama. Sehingga Adipura sampai tahun kapan pun dapat kita raih,”pungkasnya. (Johanes Hms).



Selasa, 08 Juni 2010

Kepedulian Hj. Utje CH. Suganda Terhadap Lansia Berbuah Penghargaan





Kepedulian dan perhatian Hj. Utje Choeriah Suganda, S.Sos. terhadap lanjut usia yang berada di Jawa Barat terutama Kabupaten Kuningan membuahkan hasil dengan mendapatkan penghargaan yang diserahkan oleh Gubernur Jabar H. Ahmad Heryawan melalui Sekda Provinsi Jabar Ir. Lex Laksamana, Piagam Penghargaan tertulis dengan Nomor : 008/Kep.884-BKD/2010 diberikan kepada Hj. Utje Choeriah Suganda, S.Sos sebagai tokoh lansia yang peduli dan perhatian terhadap para Lansia di Jawa Barat 2010. . Bertepatan dengan Hari Lanjut Usia Nasional Tingkat Jabar,di Gedung Sate, Selasa (8/6).


Dalam kesempatan itu, Ir. Lex laksamana mengatakan, tidak semua tokoh masyarakat bisa hormat dan peduli kepada Lansia, terutama dalam mengimplementasikan UU No : 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan Lansia.

Penyerahan penghargaan ini disaksikan juga Ketua Lembaga Lanjut Usia Indonesia (LLI), H.R. Nuryana mantan Gubernur Jabar, Dia mengungkapkan, kepedulian terhadap Lansia yang dimiliki tokoh dari Kuningan (Hj. Utje Suganda )diharapkan bisa diteladani kabupaten lainnya yang ada di Jabar dan pada umumnya.

Ternyata penghargaan ini penilaiannya sudah dilakukan jauh-jauh sebelumnya. Terlebih lagi Hj. Utje Suganda memiliki dan menjadi donatur Yayasan Waskita Raksa Wacana yang mengelola penanganan orang jompo, yang berdiri sejak 1997 berlokasi di Bogor. Disamping menjadi donatur beliau terus memberikan dukungan terhadap Yayasan Panti Jompo, yakni Amal Mulia berlokasi di Kel. Awirarangan dan yayasan yang berlokasi di Desa Cihideung.


Dedikasi, atensi, dan kontribusi terhadap Lansia merupkan bagian dari kegiatan sosial yang dilakukan Hj. Utje Suganda Karena dia memiliki peranan juga kaitan dengan masalah sosial lainnya, yakni menjadi Ketua Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Kuningan. Disamping itu menjadi Ketua PMI Kuningan yang terus berupaya untuk meningkatkan Bank Darah di tiap Kecamatan. Hal ini dilakukannya untuk menghindari kejadian kurangnya pasokan darah.


Selain itu dia juga Ketua TP. PKK Tingkat Kab. Kuningan yang memlikii peranan untuk membina wilayah kecamatan hingga ke desa-desa. Untuk melihat langsung kondisi masyarakat yang ada, terutama memberikan perhatian dan kepedulian terhadap warga yang memiliki kebutuhan khusus/penyandang cacat, lanjut usia, dan beberapa bidang lainnya.


Menurut Hj. Utje Suganda, bahwa penanganan yang baik terhadap para Lansia merupakan amanat Undang-Undang No.13 tahun 1998 yang mewajibkan kepada pemerintah dan masyarakat untuk memberikan pelayanan sosial kepada Lansia. dan kebijakan pemerintah atas masalah ini sudah jelas, yakni memberikan bantuan, pelayanan, fasilitasi dan pengembangan bagi para Lansia.

Disebutkannya, upaya yang dilakukan terhadap lansia salah satunya membantu perehaban rumah pra KS terutama rumah Lansia sekitar 2000 (dua ribu) rumah, untuk 1 (satu) rumah Pra KS dibantu dana stimulan sebesar 2 juta rupiah. Dan sisanya merupakan bantuan dari swadaya masyarakat.

“Alhamdulilah salah satu keistimewaan masyarkat Kuningan adalah gotong-royong dan rasa kekeluargaan yang tinggi. Program ini dilakukan mulai tahun 2008 hingga tahun sekarang, bahkan program ini akan terus dilakukan hingga masyarakat terutma Lansia mendapatkan rumah yang layak,”ungkapnya.


kaitan dengan program dari LLI Provinsi Jawa Barat yaitu program “Nyaah Ka Kolot” (cinta/kasih kepada orang tua) dengan 3 (tiga) kegiatan utama sebagai bentuk implementasi dari undang-undang no.13/1998 yaitu benah iman – benah usaha – benah lingkungan.


Bukti konkrit dari dukungan kami terhadap program dari LLI Provinsi Jawa Barat tersebut adalah untuk benah iman kami secara rutin melakukan Bina Wilayah ke 32 kecamatan yang ada di Kuningan.

Dikatakannya, objek yang dibina adalah TP. PKK kecamatan, tokoh masyarakat, serta organisasi sosial kepemudaan. Dari pertemuan ini selain bersilaturahmi, kami juga dapat menyerap aspirasi dari masyarakat terutama para sesepuh untuk disampaikan kepada Bupati Kuningan sehingga terjadi kesinambungan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.


Untuk benah usaha semenjak tahun 2003 kami bekerjasama dengan BK3S Provinsi Jawa Barat telah banyak membantu permodalan beberapa kelompok usaha bersama (KUBE) untuk mengembangkan usahanya. Salah satu kriteria pemilihan KUBE adalah apabila para pengurusnya para Lansia yang masih punya semangat kerja keras. Dan untuk benah lingkungan melalui program membantu perehaban rumah Pra KS terutama para Lansia.


Ditambahkannya, Alhmdulilah salah satu perjuangan yang dilakuan bersama K3S Kabupaten Kuningan telah membuahkan hasil, yaitu berdirinya Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Taruna Mandiri yang khusus diperuntukan menjadi model pelayanan khusus bagi para penyandang cacat ganda di Jawa Barat.


Perhatian terhadap Lansia, sekarang ini berencana sedang merintis pembangunan panti jompo, melalui Dinsosnaker Kab. Kuningan. Rintisan ini sedang diproses secara administrasi dan diuji kelayakannya terutama unsur benefit bagi masyarakat Kuningan.


”Penghargaan yang telah diterima ini merupakan penghargaan bersama terutama masyarakat Kuningan yang telah memiliki kepedulian dan perhatian terhadap Lansia. Semoga penghargaan ini menjadi motivasi untuk terus melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk orang lain terutama untuk mereka yang sudah lanjut usia,”ungkap Hj. Utje Suganda selaku Dewan Penasehat Komisi Daerah Lembaga Lanjut Usia Indonesia (LLI) Kuningan. (N).