Dynamic Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Kamis, 27 Mei 2010

Hj. Utje Resmikan Posyandu yang Dibangun Melalui PNPM MP




Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Nasional (PNPM MP) telah menjadikan program ini sebagai perangsang masyarakat untuk membangun pasilitas umum secara bergotong royong. Disamping itu juga meningkatkan perekonomian, kesehatan dan lainnya. Selasa (24/5) Ketua TP. PKK sekaligus Ketua K3S, Hj. Utje CH. Suganda melakukan penguntingan pita dan penandatangan prasasti pembangunan Gedung Posyandu yang representatif, berlokasi di Desa Nusaherang, Kec. Nusaherang yang dibangun melalui program PNPM MP. Didampingi Asisten Pembangunan dan Kesra, Drs. Yayan Sofyan, MM., dan Kadis Kesehatan Drg. H. Kadaryanto dan Kabid pada BPMD, Toni, SIP.

Menurut Ketua TP. PKK Tingkat Kabupaten Kuningan, merasa bangga terhadap masyarakat Kuningan khususnya masyarakat Nusaherang yang memiliki kepedulian untuk membangun desanya. Karena dengan digulirkannya suntikan dana perangsang ini mampu membangun gedung Posyandu yang refresentatif, tentunya hal ini tak lepasa juga dari hasil swadaya gotong royong masyarakatnya.

“Saya bisa membayangkan ratusan warga bergotong-royong meratakan lahan yang sebelumnya dalam keadaan tebing dan banyak batu yang berukuran besar. Namun berkat semangat dan kerja kerasnya akhirnya dapat seperti ini,”. Ungkap Utje Ch. Suganda yang juga Ketua Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Kuningan ini.

Kaitannya dengan semangat gotong-royong masyarakat Nusaherang. Ketua TP PKK dan K3S ini mengatakan, semoga sikap ini menjadi contoh untuk desa lainnya. Sehingga pembangunan di Kuningan dapat dirasakan di semua desa.

Dia juga mengharapkan, masyarakat tidak hanya cukup sampai proses pemabangunan gedung saja. Melainkan juga mesti memeliharanya, lebih penting lagi pemanfaatannya dapat meningkatkan pembangunan kesehatan. Sehingga Indeks Pembangunan Manusia di Kuningan dapat terus meningkat.

Kaitannya dengan Simpan Pinjam Perempuan(SPP), Dia mengharapakan kepada 37 anggota SPP jangan hanya bisa pinjam melainkan dari pinjaman tersebut dapat digunakan untuk hal yang produktif. Sehingga akan mudah untuk pembayarannya. Jika warga dapat mengembalikan pinjaman 100 persen tidak menutup kemungkinan, dana pinjaman akan lebih dari 213 juta.

Sementara Ketua TPK Nusaherang T. Bambang Adiharma mengungkapkan bahwa pembangunan Posyandu ini dilengkapi juga dengan isi dan saluran air limbah. Adapun bantuan stimulan dari PNPM MP sebesar Rp. 73. 000.000,-. Adapun jumlah tenaga gotong royong dan swadaya masyarakat jika di rupiahkan mencapai 2 kali lipat lebih.

“Untuk itu peresmian gedung ini diharapkan dapat dilakukan oleh Ketua TP. PKK Tingkat Kuningan. Dan Alhamdulliah bisa tercapai, bukan tanpa alasan mengapa ingin diresmikan olehnya karena beliau memiliki peranan juga untuk memotivasi gerakan Posyandu di setiap pelosok desa,”katanya.

Lebih lanjut Drs. Maman Rusmana Camat Nusaherang menuturkan, Kecamatan Nusaherang memiliki 8 desa dengan jumlah penduduk 20.370 jiwa, 5739 KK dengan kategori sebanyak 472 Keluarga Miskin. Tahun 2009 mendapatkan bantuan sebesar 900 juta dari PNPM MP yang dialokasikan untuk pembangunan prasarana umum Rp. 641.300.000,- dan Simpan Pinjam Perempuan Rp. 213. 700.000,- . ditambah biaya operasional Rp. 45.000.000,-.

Disebutkannya, prasarana yang telah dibangun, yakni Poskesdes 3 Unit, Posyandu 3 Unit, Irigasi 1 Unit, Saluran air limbah 1 Unit, tembok penahan tanah 1 unit dan pembuatan jalan di Desa Kertawirama yang rencananya ingin menghadirkan Bupati Kuningan untuk peresmiaannya.

Turut hadir juga Pengurus Inti TP. PKK kabupaten dan kecamatan, Kadis Kesehatan Drg. H. Kadaryanto, Paskab PNPM Drs. Pepi Permadi, ST., para camat dan Kapuskes Nusaherang dr. H. Teddy SKM, Paskec Ir. Dude H. ST, dan para kepala desa dan pengelola PNMP se Kec. Nusaherang beserta tokoh masrakatnya. Dalam rangkain acara di gelar juga persembahan keterampilan dan Gema Wahyu Ilahi dari anak-anak PAUD Desa Nusaherang. (MJ/N).














Selasa, 11 Mei 2010

Desa Bendungan Dievaluasi Tingkat Jabar



Desa Bendungan Kecamatan Lebakwangi setelah terpilih menjadi juara ke-1 lomba desa tingkat Kabupaten. Selasa (11/5) diuji kembali untuk perlombaan tingkat provinsi. Tim penilai dari tingkat provinsi diketuai Drs. Ismail, M.Pd. didampingi 6 anggota lainnya yang siap mengevaluasi 8 indikator yang di ujikan.

Terpilihnya Desa Bendungan sebagai Desa terbaik merupakan suatu hal yang wajar. Karena saat kita berada disana bukan hanya tekstur gedung desa yang represntatip, melainkan penataan administasi juga beraturan. Dan hal yang lebih menarik desa ini lingkungannya bersih ditambah lagi masih banyaknya pohon-pohon dihalam rumah, begitu juga masyarakatnya tampak guyub. Saat tim penilai dari provinsi dan rombongan dari Kuningan hadir. Disambut dengan upacara adat. Sehingga terlihat bahwa desa ini masih memegang tradisi budaya seni

Dalam arahannya Wakil Bupati Kuningan Drs. Momon Rochmana, mengungkapakan, pelaksanaan kegiatan perlombaan desa dirasakan sangat relavan sebagai salah satu alat penilaian keberhasilan masyarakat, dengan cara meneliti dan menilai kreativitas, aktivitas, ide. “Dan semangat masyarakat dalam membangung desa serta adanya perkembangan desa 2 tahun,”katanya.

Kaitannya dengan kegiatan pembangunan yang dilakukan desa, belum lama ini telah dilakukan penililain lomba desa tingkat kabupaten,.Dikatakannya, dari hasil penilaian tim tingkat Kabupaten Kuningan telah menetapkan bahwa Desa Bendungan Kecamatan Lebakwangi telah berhasil meraih juara ke -1 tingkat kabupaten.

“Prestasi ini merupakan hasil kerja keras, kemaun dan yang tinggi dan partisipasi aktif dari seluruh warga masyarakat dalam membangun desanya.Untuk itu dalam kesempatan ini, berharap semoga dalam perlombaan desa tahun ini. Desa Bendungan akan meraih sukses untuk mewakili Jawa Barat ke tingkat nasional,” harapnya.

Lebih lanjut Kepala Desa Bendungan H. Andi Wijaya memaparkan, perkembangan kemajuan desa kurun waktu 2 tahun diberbagai bidang, meliputi bidang pendidikan adanya peningkatan pencapaian wajar Dikdas 9 tahun, penurunan angka Drop Out dan memiliki prasarana pendidikan berupa 2 gedung SD, 2 gedung madrasah diniyah, 1 TK dan 1 PAUD. Lalu bidang kesehatan adanya peningkatan derajat kesehatan ditandai dengan tidak tedapat angka kematian ibu dan bayi, cakupan imunisasi salalu mencapai target, meningkatnya cakupan pemenuhan air bersih dan jamban keluarga.

Untuk bidang ekonomi, adanya kondisi yang mendukung dengan menurunnya angka pengguran, meningkatnya pendpaatan dari sektor pertanian, kehutanan, perkebunan, peternakan, perikanan, perdagangan, dan sektor jasa. Ditambah menganai pemberdayaan ekonomi, adanya warung makan, home indsutri, angkutan dan lembaga keuangan mikro.

Bidang keamanan dan ketertiban, adanya partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kemanan dan ketertiban, dan adanya kesadaran menataati norma yang ada. Sedangakan bidang partisipasi masyarakat, swadaya masyarakat tercatat mencapai 770 juta, partisipasi politik cukup besar.

Kaitannya dengan bidang pemerintahan desa, dia menyebutkan, bahwa administrasi desa tersedia lengkap dan dikerjakan, tertib administrasi produk hukum meliputi peraturan desa dan lainnya. Dan tak kalah pentingnya mengenai Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga. Disini memiliki peran dalam upaya peningkatan peranan ibu-ibu untuk kesejahteraan keluarga.
Sementara itu Ketua tim penilai dari tingkat provinsi Drs. Ismail, M.Pd. menuturkan, penilaian ini sebagai alat atau sarana untuk mengevaluasi sejauh mana pembangunan yang telah dilakukan, tentunya dilihat dari 8 indikator, diantaranya pendidikan masyarakat, kesehatan masyarakat, ekonomi masyarakat, keamanan dan ketertiban, kelembagaan, partisipasi masyarakat dan pemberdyaan kesejahteraan keluarga.

Dalam kegitan ini. Turut hadir juga Kapolres Kuningan Dra. Hj. AKBP Yoyoh Indayah, M.Si. Dandim 0615 ARM. Mulyono, Kepala Kejakasan Negeri, Kepala Pengadilan Negari, Ketua DPRD Kuningan H. Acep Purnama, SH. Ketua TP. PKK Kuningan Hj. Utje CH Suganda. (N)

Senin, 10 Mei 2010

Wawancara Ny. Hj. Utje CH. Suganda, S.Sos. pada Peringatan Hari Kartini "Persahabatan itu Indah"


Ny. Hj. Utje Ch. Suganda, S.Sos selain dikenal sebagai sosok Ibu Negara Kabupaten Kuningan juga dikenal sebagai Ketua TP. PKK Kabupaten Kuningan, Ketua PMI Kabupaten Kuningan, Ketua K3S Kabupaten Kuningan, Pelindung GOW Kabupaten Kuningan, Ketua Dewan Penasehat Granat Kabupaten Kuningan, juga sebagai Penanggung jawab Majalah Triwulanan Empati.

Untuk memperingati Hari Kartini pada bulan April ini, crew Majalah Purbawisesa berhasil mewawancarai disela-sela kesibukannya, beliau merupakan pigur Kartini baru di masa millennium ini, banyak sudah hasil yang menjadi karyanya sebagai upaya pemberdayaan dan emansipasi perempuan di Kabupaten Kuningan tercinta. Berikut ini adalah hasil petikan wawancara yang telah kami lakukan:

Bisa Ibu ceritakan kegiatan atau aktivitas rutin sehari-hari sebagai Ibu Negara sekaligus individu yang multi fungsi?
Kegiatan rutin yang dilakukan pastilah mendampingi Bapak dalam tugas kenegaraan tapi selain itu juga menjalankan tugas organisasi yang saya pimpin, kesemuanya dapat dilaksanakan tanpa saling tumpah tindih karena telah dibuat jadual kegiatan program kerja, baik jangka menengah maupun jangka panjang, dan adanya prioritas aktivitas yang pentinglah yang didahulukan, Insya Allah semuanya dapat berjalan lancar. Dengan memahami tanggung jawab pekerjaan berarti harus siap dengan konsekuensi yang terjadi dan ingat jangan sampai melupakan keluarga karena dengan adanya keharmonisan keluarga akan membuat kita enjoy bekerja, dengan enjoy bekerja maka rasa lelah, cape dan bosan akan hilang dengan sendirinya.

Dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan apakah suka menghadapi kendala? Dan bagaimana menyikapinya?
Salah satu kebiasaan bawaan saya sejak kecil adalah tepat waktu dalam setiap kegiatan dan alhamdulilah sampai sekarang kebiasaan itu masih saya pegang. Tapi kadang-kadang budaya ngaret masih suka terjadi di masyarakat kita, cara menyikapinya adalah dengan mengedepankan toleransi terhadap pelaku-pelaku sosial yang terpenting kita tetap “tepat waktu” dan alhamdulilah di Tahun ke 7 mendampingi Bapak memimpin Kuningan para pelaku sosial sudah memahami kebiasaan saya ini.

Untuk mengatasi kendala yang dihadapi, saya senantiasa menciptakan komunikasi dua arah secara interaktif, sehingga menghilangkan rasa minder, canggung, ataupun takut dan semua hal yang mengakibatkan komunikasi terhambat bagi orang yang diajak berkomunikasi. Cara lain yang saya lakukan dalam menjalin komunikasi adalah dengan teknik jemput bola artinya sayalah yang banyak mengontak mereka baik itu meminta laporan ataupun evaluasi kegiatan sehingga memunculkan keterbukaan jangan merasa gengsi pemimpin mengontak duluan karena rasa gengsi akan membuat batasan.

Cita-cita Ibu sejak kecil?
Saya terlahir dari keluarga yang bekerja di bidang medis, Ibu saya adalah seorang Bidan di Rumah sakit PMI Bogor dan juga sebagai Guru Sekolah Perawat, dan Bapak adalah Perawat Kesehatan Jiwa disebuah Rumah Sakit Jiwa di Bogor. Bapak sampai pensiun di Dinas Kesehatan Kota Bogor sebagai Kabag Keuangan. Sehingga karena pengaruh orang tua membuat saya bercita-cita ingin jadi Dokter, tetapi ketika menginjak bangku SMP cita-cita mulai berubah ingin menjadi guru, hal ini terjadi karena saya sangat mengidolakan salah satu pigur guru dan hal itu semakin kuat ketika saya duduk dibangku SMA, banyak orang dekat baik itu keluarga, teman ataupun guru saya sendiri pada waktu itu bilang saya cocok jadi pendidik, juga pernah ikut psikotest disarankan jadi pendidik.

Meskipun sekarang saya bukan guru tapi jiwa pendidik saya terus melekat, karena guru menurut saya adalah penerang dalam kegelapan, mau berbagi ilmu mengentaskan kebodohan.

Bisakah Ibu menceritakan Suka dan duka dalam setiap pekerjaan yang telah dilaksanakan?
Alhamdulillah dalam setiap kegiatan saya lebih banyak sukanya, hal ini bisa terjadi karena dalam setiap bekerja saya selalu riang, enjoy dan selalu all out, yaitu memberikan yang terbaik, Insya Allah seberat apapun pekerjaan itu akan terasa ringan jika didasari hal-hal yang tadi saya sebutkan. Kalau duka, hampir tidak pernah ada.

Momen atau karya apa yang paling berkesan selama Ibu bekerja?
Saya tidak mau takabur atau menyombangkan dengan karya yang telah saya perbuat, biarkan orang menilai akan hasil karya saya, kalau orang banyak mengatakan puas maka hati sayapun akan bersyukur dan bahagia. Tapi yang jelas saya selalu merasa belum puas dalam memberi dan membahagiakan orang lain, tidak hanya berhubungan dengan materi tetapi juga dengan perhatian.

Bisakah Ibu berbagi Kiat dalam mendidik anak sehingga anak-anak Ibu berhasil dalam karier ataupun keluarga?
Tidak ada kiat khusus dalam mendidik anak tapi dari pengalaman saya dalam mendidik anak ada beberapa nilai yang harus ditanamkan kepada anak semenjak kecil yaitu Pertama, membentuk persepsi bahwa uang adalah bukan segala-galanya dalam hidup. Kedua, berikan kepercayaan kepada anak sehingga mereka mempunyai rasa tanggung jawab baik terhadap keluarga ataupun lingkungan masyarakat. Ketiga, Tanamkan Ahlakul Karimah sesuai dengan ajaran agama Islam. Keempat, berikanlah contoh perbuatan yang baik kepada anak karena orang tua adalah cermin bagi anak-anaknya. Kelima, berikanlah Reward dan Punishment yang jelas pada anak. Keenam, Ciptakanlah komunikasi dua arah antara orang tua dan anak. Ketujuh, Didiklah anak dengan metode pendekatan terhadap karakter masing-masing individu karena tiap anak pasti mempunyai karakter yang berbeda. Kedelapan, jangan saling ketergantungan antara suami dengan istri tetapi harus menjadi teamwork, dari pengalaman kami adalah kuantitas dipihak istri tetapi kualitas dipihak suami, jadi adanya keseimbangan.

Pendapat Ibu tentang Kuningan sekarang bagaimana?
Alhmadullah menurut hemat saya Kabupaten Kuningan sudah banyak perubahan tentunya kearah yang lebih baik, baik sumber daya manusia, infrastruktur, pertumbuhan ekonomi dan lainnya tapi alangkah lebih objektif kalau yang ditanya adalah masyarakat karena merekalah objek pembangunan selama ini.

Bisa Ibu memberikan masukan tentang pembangunan Kuningan yang belum dicapai saat ini?
Yang saya tahu Bapak ingin membangun Kuningan lebih daripada apa yang ada sekarang, tapi karena kemampuan PAD Kuningan terbatas jadi baru seperti inilah Kuningan, walau tetap Bapak melakukan terobosan–terobosan untuk melaksanakan pembangunan di Kabupaten Kuningan yang kita cintai ini, masukan dari berbagai lapisan masyarakat kepada saya melalui berbagai institusi yang saya pimpin seperti PKK, PMI, K3S, dll menjadi masukan untuk Bapak mengenai apa dan bagaimana Kuningan ini, yang kurang ditambah, yang sudah ada disempurnakan.

Apa harapan Ibu yang ingin diwujudkan di Kuningan ini?
Saya selalu bercita-cita setinggi langit tapi tetap harus sadar diri dengan kemampuan, mungkin yang belum terlaksana adalah pendirian Panti Jompo di Kabupaten Kuningan, meskipun arah ke cita-cita tersebut sekarang lagi dirintis, mudah-mudahan berkat do’a masyarakat Kuningan semuanya dapat terkabul karena ini untuk kepentingan umum.

Apa yang menjadi motto hidup Ibu?
Motto hidup saya adalah “Memberi itu adalah sebuah keindahan terutama bisa memberi kebahagiaan terhadap orang lain selain itu musuh satu terlalu banyak teman seribu terlalu sedikit”

Apa yang bisa Ibu sampaikan untuk memaknai Hari Kartini di bulan April 2010 ini, serta menurut Ibu upaya apa yang harus dilakukan pemerintah beserta stake holdernya agar setiap orang bisa memaknai hari Kartini terutama dalam peningkatan emansipasi perempuan?
Alhamdulilah menurut apa yang saya lihat, peningkatan emansipasi perempuan adalah cita-cita mulia R.A. Kartini jadi untuk memaknai Hari Kartini adalah bagaimana kita menyikapi tentang emansipasi perempuan terutama di Kuningan ini. Pemerintah Pusat maupun daerah sudah berusaha semaksimal mungkin untuk penyetaraan gender tinggal dikembalikan kepada kaum perempuan untuk membuktikan kapasitas mereka sendiri, apakah bisa memanfaatkan fasilitas yang ada atau tidak, ada kemauan untuk maju atau tidak. Jembatan emansipasi perempuan bisa dilihat dari banyaknya organisasi perempuan yang tergabung dalam GOW, dll.
Namun patut diperhatikan untuk kaum perempuan agar selalu ingat akan kodratnya dengan mengutamakan kepentingan keluarga dahulu dan membuat komitmen dengan suami untuk memulai berkarier.

Kesan dan Pesan apa yang ingin Ibu sampaikan untuk masyarakat Kuningan terutama untuk kaum perempuannya?
Kesan saya untuk Perempuan Kuningan adalah apresiasi yang tinggi terutama akan sifatnya yang pekerja keras baik dalam membina keutuhan keluarga ataupun dalam mendukung karier suami
Pesan saya, mari kita ciptakan kebersamaan dalam landasan rasa persaudaraan untuk mendukung pembangunan di Kabupaten Kuningan khususnya.
Untuk Pemberdayaan Perempuan juga mari kita menjaga nilai-nilai persahabatan! Karena Persahabatan itu Indah !