Dynamic Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Kamis, 09 Desember 2010

Hj. Utje Ch. Suganda Terima Penghargaan Peduli Penyandang Cacat



Hj. Utje Ch. Suganda mendapatkan piagam penghargaan atas perhatian, jasa dan karyanya terhadap upaya peningkatan taraf hidup dan martabat para penyandang cacat di Kabupaten Kuningan, dari Gubernur Propinsi Jawa Barat yang diserahkan melalui Wakil Gubernur Jabar Dede Yusuf, Kamis (9/12) Bandung, Pemda Provinsi Jabar.

Penghargaan ini diberikan berdasarkan Keputusan Gubernur Jabar No.002/Kep.1691-BKD/2010, tentang penghargaan kepada tokoh yang peduli terhadap para penyandang cacat (Penca) dalam rangka memperingati Hari Internasional Penca Tingkat Profinsi Jabar.


Dalam arahannya Wagub Jabar menyatakan, piagam ini diberikan kepada tokoh yang berada di Kota Madya Bandung dan Kabupaten Kuningan yaitu Hj. Utje Suganda. Karena di Jawa Barat kedua wilayah tersebut memiliki perhatian kepada Penyandang cacat. “Semoga hal ini dapat menjadi teladan untuk wilayah lain yang berada di Jabar dan lainnya lebih peduli lagi kepada penyandang cacat,” kata Wagub Jabar usai penyerahan Piagam penghargaan.


Dikatakannya, penyandang cacat harus diberdayakan terlebih lagi memiliki kesamaan seperti halnya fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh Negara sebagaimanatertulis dalam Pasal 34 UUD 45.


Menurut Ketua Komisi Pemberdayaan Penyandang Cacat (KPPC) Kuningan Elon Carlan, M. Mpd. menyatakan piagam penghargaan ini sudah sepantasnya diberikan kepada Ibu Hj. Utje . karena banyak hal yang dilakukannya untuk mengangkat martabat penyandang cacat mulai tahun 2003 hingga 2010. “Dan saya yakin kepeduliaan ini akan di lakukannya tanpa mengenal waktu,’ungkapnya.


Dijelaskan Elon Carlan, adapun kepedulian terhadap penyandang cacat diantaranya, di tahun 2003 hingga 2010 banyak terobosan yang dilakukannya, yakni di tahun 2003 merintis terbentuknya Komisi Pemberdayaan Penyandang Cacat (KPPC) Kab. Kuningan sebagai lembaga koordinasi bidang kecacatan dalam mengimplementasikan Peraturan Pemerintah RI Nomor 43 Tahun 1998.


Lalu tahun 2005 Andil dalam mensukseskan olah raga sepak bola Tuna Daksa Manurung Cup Tingkat Nasional di Kabupaten Kuningan. Untuk Tahun 2007 merintis berdirinya Panti Sosial Cacat Ganda dan SLB Model di Kabupaten Kuningan yang merupakan Pilot Project Provinsi Jawa Barat. Pada tanggal 8 Januari 2008 maka diresmikanlah Sentra Pk & Plk Slbn Taruna Mandiri Kab. Kuningan oleh Gubernur Jawa Barat yang beralamat di Jalan Raya Caracas – Mandirancan Desa Sampora Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan.


Tidak sampai disitu, ternyata Tahun 2008 Hj. Utje turut andil memperjuangkan 17 orang penyandang cacat menjadi Pegawai Negeri Sipil yang ditempatkan di berbagai instansi sesuai pendidikan dan kompetensinya masing-masing sesuai UU Nomor 4 Tahun 1997 Tentang Penyandang Cacat.


Dan tahun 2009 menjadi Manager dalam lomba festifal band antar pelajar SLB Tingkat Nasional di Malang Jawa Timur, dan SLBN Taruna Mandiri Kuningan yang mewakili Jawa Barat menduduki peringkat ke 2 se Indonesia. Yang lebih mengembirakan mamapu membawa BPOC Kab. Kuningan menduduki peringkat 2 besar pada Pekan Olahraga Penyandang Cacat Provinsi (Porcaprov) Jawa Barat tahun 2010.


Kaitannya dengan penghargaan ini, Hj. Utje Ch Suganda yang selama ini menjadi Ketua Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Kuningan sekaligus Ketua TP. PKK tingkat Kabupaten Kuningan mengatakan, penghargaan ini merupakan penghargaan untuk Kabupaten Kuningan. Semoga hal ini dapat memberikan motivasi untuk meningkatkan kepedulian kita semua untuk memberdayakan penyandang cacat di Kuningan. Sehingga mereka juga bisa disejajarkan dengan kita.


Dalam kesempatan ini, Band SLB Taruna Mandiri Cilimus binaan Hj. Utje juga mendapatkan penghormatan untuk pentas pada puncak acara peringatan HIPENCA ini. (N).

Jumat, 03 Desember 2010

ALUMNI SMAN 7 JAKARTA GELAR BHAKTI SOSIAL DI KUNINGAN






Keluarga besar Alumni SMAN 7 Jakarta (Sevenist Club) bekerjasama dengan Koordinator Kegiatan Kesejahtraan Sosial (K3S) kabupaten kuningan, Minggu 28 November 2010 menggelar acara bhakti sosial ke-4 bertema “Satukan hati” bertempat di Gedung Olahraga Ewangga kabupaten Kuningan.

Acara bhakti sosial ”Satukan Hati” dengan mengangkat filosofi “Bersama-sama, kita satukan hati dan daya, mencapai kerja yang lebih besar” diisi dengan kegiatan pengobatan umum gratis, bedah minor, khitanan massal serta pembagian sembako ditujukan untuk 1000 orang penerima bantuan yang tersebar dari 32 kecamatan se-kabupaten kuningan.

Turut menghadiri bupati kuningan H. Aang Hamid Suganda,S.Sos, Wakil bupati kuningan Drs Momon Rochmana, MM, Ketua DPRD H. Acep Purnama, SH,M.H, Ketua TP PKK kabupaten Kuningan Hj Utje Ch Suganda sekaligus ketua K3S kuningan, Dandim 0615 Letkol Arm. Mulyono serta kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja kabupaten kuningan Drs. Dian Rachmat Yanuar, MSi.

“Maksud dan tujuan diselenggarakannya kegiatan ini yaitu selain untuk mempererat silaturahmi juga dalam rangka meningkatkan kepedulian dan kebersamaan dalam berbuat kebajikan untuk membantu meringankan beban masyarakat melalui bentuk nyata kepedulian sosial dan mengenal kabupaten kuningan lebih dekat khususnya potensi wisata” Papar Drs. Dian Rachmat Yanuar, MSi selaku ketua panitia.

Menurutnya, guna memperlancar kegiatan ini pihaknya telah berkoordinasi serta melibatkan tim sevenist club yang terdiri-dari tim dokter berpengalaman dalam praktek bedah, pengobatan umum ditambah dengan personil pendukung dan pihak K3S sendiri yaitu pengurus K3S, pengurus TP.PKK, PMI, tim medis/tim dokter dan mitra kerja K3S lainnya.

Sementara itu H. Utje Ch Suganda selaku Ketua K3S kabupaten kuningan menyampaikan selamat datang pada para alumni SMAN 7 Jakarta serta menyambut baik diselenggakannya kegiatan bhakti sosial tersebut.

Menurutnya, terpilihnya kabupaten kuningan sebagai tempat untuk pelaksanaan baksos merupakan pilihan tepat, peran serta aktif organisasi sosial yang dalam hal ini alumni SMAN 7 Jakarta sangat diperlukan dalam mendukung pencapaian keberhasilan pembangunan.

Hal senada juga diungkapkan Bupati Aang, Beliau mengatakan gagasan mulia diadakannya bhakti sosial ini merupakan ajang mempererat tali silaturahmi diantara keluarga besar alumni 7 jakarta sekaligus dapat berbuat sesuatu yang berharga bagi sesama.

Bupati Aang berharap dengan terselenggaranya kegiatan bhakti sosial ini dapat menjadi inspirasi bagi komponen atau organisasi lainnya untuk senantiasa mengedepankan semangat solidaritas serta kepedulian terhadap sesama.

Lebih lanjut beliau mengatakan, keberadaan kontribusi pilar partisipan yang diprakarsai oleh keluarga besar alumni SMAN 7 Jakarta serta K3S kabupaten kuningan sangat sinergis dengan kebijakan strategis pemerintah kabupaten kuningan dalam sektor pembangunan sosial yaitu memprioritaskan penanganan masalah kesejahtraan sosial. (bn)

Selasa, 16 November 2010

K3S Kuningan Gelar Bina Wilayah Organisasi Sosial

Untuk mengetahui perkembangan organisasi sosial yang berada di Kuningan Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Kuningan yang di ketuai Hj. Utjhe Ch. Suganda. Mulai tanggal 2 Nopember hingga 30 Desember melaksanakan pembinaan dan penyuluhan organisasi sosial atau perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat baik yang berbadan hukum maupun tidak tetapi bergerak di bidang usaha kesejahteraan sosial (UKS) dan terdaftar di instansi terkait.

Menurut Drs. H. Sobana selaku Ketua Harian K3S Kab. Kuningan kegiatan dilakukan mulai tanggal 2 November hingga 30 Desember 2010. adapun jumlah organisasi sosial yang akan dikunjungi sekitar
42 organisasi sosial se-Kabupaten. Dengan melibatkan unsur pengurus K3S, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kab. Kuningan, Bagian Kesra Setda, dan Humas Setda.

Kegiatan yang akan rampung hingga akhir tahun ini, dikatakan Drs. H. Sobana, merupakan salah satu program kerja K3S Kabupaten Kuningan yang sejalan dengan SK. Bupati Kuningan Nomor : 400/kpts.125-Kesra/2009 Tentang Pembentukan Pengurus Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Kabupaten Kuningan Tanggal 13 April 2009.


Menurutnya, kegiatan pembinaan dan penyuluhan ini rutin dilakukan setiap tahun dengan tujuan memberdayakan partisipasi sosial masyarakat (parsosmas) terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial di Kab. Kuningan. Sebelumnya setiap awal tahun kami
mendata dan menginventarisasi organisasi sosial atau perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat baik yang berbadan hukum maupun tidak tetapi bergerak di bidang usaha kesejahteraan sosial (UKS) dan terdaftar di Dinas Sosial & Tenaga Kerja Kabupaten Kuningan

‘Usai dilakukan pendataan dan inventarisasi nantinya organisasi sosial yang sudah terdata tersebut akan dibimbing dan diberikan penyuluhan langsung tentang usaha kesejahteraan sosial,’’katanya.


Lebih lanjut dikatakan, Wibawa Gumbira, S.Sos selaku Humas K3S Kab. Kuningan, kegiatan bina wilayah untuk Orsos penyelenggara usaha kesejahteraan sosial ini merupakan program unggulan dari Dewan Nasional Indonesia Untuk Kesejahteraan Sosial (DNIKS) sebagai Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) Tingkat Nasional. Program ini diperkuat juga Surat Keputusan (Kepmen) Nomor: 72/HUK/2010 tentang pengukuhan DNIKS.


“Dan alhamdulilah dari sekian banyak K3S Kabupaten/Kota se-Indonesia hanyalah K3S Kabupaten Kuningan di bawah pimpinan Hj. Utje Ch. Suganda, S.Sos yang tetap konsisten dalam pembinaan dan penyuluhan terhadap organisasi sosial dan fakta ini diperkuat oleh surat dari Ketua Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BKKKS) Provinsi Jawa Barat No:084/Sekr/BK3S-Jabar/X/2010 perihal pemberitahuan,”ungkapnya.

.

Senin, 01 November 2010

KEGIATAN SOSIAL HJ. UTJE Ch. SUGANDA, S.Sos

Kepedulian Ketua K3S Kuningan Hj. Utje Ch. Suganda, S.Sos., terhadap kondisi masyarakat yang memliki kebutuhan khusus baik dilihat dari sudut fisik, mental bahkan kondisi ekonomi dan sosial budaya maupun lainnya. Menjadikan bagian dari pekerjaan sehari-harinya yang senantiasa memberikan sesuatu yang bermanfaat untuk orang lain. Hal ini dilakukannya dengan melihat dan mendengar langsung kemudian merealisasikannya dalam bentuk aksi nyata yang dampaknya dapat dirasakan langsung oleh mereka. Adapun kegiatan yang telah dilakukan selama menjabat ketua K3S dari tahun 2003-2010 t, diantaranya:


1. Perintis terbentuknya Komisi Pemberdayaan Penyandang Cacat (KPPC) Kab. Kuningan pada Tahun 2003 sebagai lembaga koordinasi bidang kecacatan dalam mengimplementasikan Peraturan Pemerintah RI Nomor 43 Tahun 1998.

2. Memperjuangkan 17 orang penyandang cacat menjadi pegawai negeri sipil yang ditempatkan di berbagai instansi sesuai pendidikan dan kompetensinya masing-masing sesuai UU Nomor 4 Tahun 1997 Tentang Penyandang Cacat.

3. Menyediakan kantor K3S Kab. Kuningan secara tersendiri di Jl. Pramuka No. 53 Kelurahan Purwawinangun Kecamatan Kuningan.

4. Tahun 2005 Andil dalam mensukseskan olah raga sepak bola Tuna Daksa Manurung Cup Tingkat Nasional di Kabupaten Kuningan

5. Tahun 2006 membawa BPOC Kab. Kunigan menduduki peringkat 4 besar Pekan Olahraga Penyandang Cacat Provinsi (Porcaprov) Jawa Barat

6. Sebagai Ketua PMI Kab. Kuningan membentuk Bank Darah di tiap desa se Kab. Kuningan.

7. Peduli terhadap makam dan keluarga pahlawan sehingga tiap Hari Pahlawan diwajibkan ziarahdan memberikan bingkisan.

8. Tahun 2009 memperbaiki bangunan Yayasan Yatim Piatu Dharma Wanita Kab. Kuningan padahal sudah 30 tahun terabaikan.

9. Sangat dekat dengan karang taruna dan selalu mengisiceramah pada tiap kegiatan karang taruna kabupaten maupun kecamatan.

10. Briefing rutin di Kantor K3S dengan pekerja sosial profesional (mantan PSK dan Depsos)

11. Sebagai nara sumber pembinaan mental spiritual pada tiap pelatihan Tagana

12. Melalui TP.PKK Kabupaten bekerjasama dengan salah satu BUMN yang ada di Kuningan mengadakan program bedah rumah tidak layak huni dengan target 7000 rumah dan baru terealisasi sebanyak 4000 rumah dengan bantuan stimulant @ Rp.2.000.000,- sedangkan kalau dihitung biaya bedah rumah itu menghabiskan dana 15 – 25 juta rupiah ditambah swadaya masarakat.

13. Membantu kelompok usaha bersama (KUBE) PMKS dengan memberikan modal bergulir dari BK3S Provinsi Jabar, tiap thun 1 (satu) kube percontohan dibantu sebesar 10 juta rupiah.

14. Menyelenggarakan kegiatan Nikah Masal bekerjasama dengan Kementerian Agama RI Kab. Kuningan bagi orang-orang yang tidak mampu ataupun Nikah Siri.

15. Membantu meringankan beban keluarga tidak mampu yang sakit / mendapat musibah.

16. Memfasilitasi PMKS yag mengikutipendidikan / pelatihan

17. Ikut dalam Tim Penanggulangan Masalah Sosial dan memberikan solusi untuk pemecahannya.

18. Pada tahun 2009 menjadi Manager dalam lomba festifal band antar pelajar SLB tingkat nasional di Malang Jawa Timur, dan SLBN Taruna Mandiri Kuningan yang mewakili Jawa Barat mendudki peringkat ke 2 se Indonesia.

19. Sering mengunjungi yayasan korban narkotika dan memberikan bimbingan mental spiritual salah satunya adalah Yayasan Maha Kasih serta menjadi penceramah di tiap sekolah yang di jadwal oleh Granat Kuninga.

20. Memfasilitasi yayasan yang belum punya Akta Notaris pendiriannya untuk dibiayai oleh Pemerintah Kabupaten Kuningan sebagai prasyarat untuk mendapa bantuan permakanan, tahun 2010 sudah membantu 18 panti sebesar 63 juta rupiah hanya satu kali dan selanjutnya Kab. Kuningan tiap tahun mendapat bantuan dari Depsos RI sebesar miliaran rupiah.

21. Hasil pembangunan fisik dari PNPM, masyarakat sealu mengundang Hj. Utje untuk peresmian, sehingga masyarakat berlomba swadaya lebih besar

Dana Rultilahu Disalurkan


TP. PKK Kabupaten Kuningan bekerjasama dengan Bank Jabar Banten ( BJB ) menyalurkan dana bantuan stimulant untuk perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) di aula Dipenda Kabupaten Kuningan, Selasa 19/10. hadir dalam acara tersebut, Ketua TP PKK Hj. Utje Ch. Suganda sekaligus Ketua K3S Kuningan, Wakil Ketua Hj. Dadah Momon, Assisten Pembangunan dan Kesra H. Yayan Sofyan, Pimpinan Bank BJB Agus Kurniawan, SE dan Ketua TP PKK Kecamatan se-Kabupaten Kuningan. Dalam kesempatan tersebut disalurkan dana sekitar 120 juta untuk rehab rumah tidak layak huni yang bersumber dari dana Bantuan BJB Kuningan.

Permasalahan kemiskinan memang menjadi persoalan yang sangat serius di Negara kita ini, salah satunya banyak keluarga miskin yang tinggal di Rumah yang tidak layak huni sehingga persoalan tersebut menyebabkan menurunnya tingkat kesehatan warga. Oleh sebab itu TP PKK Kabupaten Kuningan bekerjasama dengan BJB Kuningan membantu para keluarga yang kurang mampu untuk membangun rumah agar menjadi rumah yang sehat dan layak untuk ditinggali tanpa menimbulkan penyakit bagi para penghuninya.

Selain itu TP PKK sebagai mitra Pemerintah Kabupaten Kuningan merasa perlu memperhatikan para keluarga miskin karena itu merupakan salah satu tujuan dari 10 Program PKK. Selain itu juga Ketua TP PKK Kabupaten Kuningan dalam sambutannya mengatakan pentingnya memelihara lingkungan agar tetap baik, karena dengan lingkungan yang terpelihara dan terjaga dengan baik, insya allah lingkungan akan memberikan sesutau yang berharga bagi kehidupan manusia. Hal tersebut sesuai dengan program yang telah dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten Kuningan yaitu Kabupaten Kuningan menuju Kabupaten Konservasi. TP PKK dan BJB memberikan Rp.2.000.000,- tiap rumah untuk perbaikan Rumah tidak layak huni, dan diharapkan adanya partisipasi dari masyarakat sekitar dalam membangun rumah tidak layak huni sehingga beban keluarga menjadi lebih ringan lagi.

Hj. Utje juga memberikan pujian untuk masyarakat Kuningan yang masih memegang teguh jiwa gotong royong, sehingga setiap program yang digulirkan bias berjalan dengan lancer. Terang Utje.

H. Yayan sofyan yang hadir mewakili Bupati Kuningan dalam sambutannya mengatakan, memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya untuk TP PKK dan BJB, karena telah dapat memberikan bantuan stimulant untuk rehabilitasi Rumah tidak layak huni. Pihaknya mewakili Pemerintah Kabupaten Kuningan menghaturkan ucapan terim kasih disertai penghargaan setinggi-tingginya atas kerjasama dan kemitraan yang selama ini terbina dengan baik dalam rangka memajukan Kuningan yang kita cintai bersama sehingga Kabupaten Kuningan dapat berkembang dan membangun seperti sekarang ini. Jelas Yayan.

KESETARAAN DAN PENGARUSUTAMAAN GENDER


Dalam rangka rencana aksi peningkatan kapasitas daerah/ CBAP SCBD tahun kedua diselenggarakan diklat/orientasi SCBD yang diawali dengan penyelenggaraan seminar kesetaraan dan pengarusutaman gender, Rabu tanggal 19 Oktober 2010 bertempat di Hotel Tirta Sanita. Adapun tujuan penyelenggaraan seminar dituturkan oleh ketua Bappeda Kabupaten Kuningan Drs. H. Yosep Setiawan, M.Si selaku ketua panitia penyelenggara sebagai berikut, pertama memberikan pencerahan kepada para pejabat pemerintah Kabupaten Kuningan terkait dengan kesetaraan dan pengarusutamaan gender, menumbuhkan kesepahaman dan komitmen diatara semua aparatur pemerintah terkait kesetaraan dan pengarusutamaan gender, serta mewujudkan kesadaran dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang responsif gender. Seminar diikuti oleh 32 pejabat eselon II, 30 pejabat eselon III, dan 30 pejabat eselon IV, sedangkan pelaksanaan diklat akan dilaksanakan pada tanggal 25, 26, dan 27 Oktober 2010.
Acara seminar dibuka secara resmi oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kuningan, Hj. Utje CH Suganda, S.Sos. Pada kesempatan itu, beliau menyambut gembira atas terselenggaranya kegiatan seminar, karena mengindikasikan perhatian dan keseriusan terhadap kesetaraan gender, sehingga pembangunan di Kabupaten Kuningan diharapkan senantiasa diwarnai dengan mempertimbangkan kesetaraan gender. Lebih lanjut dipaparkan bahwa isu gender merupakan amanat dari tujuan millennium yang telah dicanangkan PBB dengan target pelaksanaan dari tahun 2000 s.d 2015, yang esensinya adalah, penghapusan kemiskinan, pendidikan untuk semua, persamaan gender, perlawanan terhadap penyakit, penurunan angka kematian anak, peningkatan kesehatan ibu, pelestarian lingkungan dan peningkatan kerjasama global. Kesemua itu sebenarnya sudah terangkum dalam 10 program pokok PKK.
Hasil koordinasi Tim Penggerak PKK dengan BKD Kabupaten Kuningan diperoleh data yang menunjukkan adanya keseimbangan gender, yakni PNS di Kabupaten Kuningan terdiri dari 57% laki-laki dan 43% perempuan. Sementara dalam jabatan struktural masih perlu peningkatan komitmen karena perempuan yang menduduki jabatan struktural eselon II baru 3,12%, eselon III 9%, eselon IV 15,9 % dan jabatan politik (DPRD) 8,8%. Melihat kondisi jabatan yang diduduki perempuan, kiranya peranan perempuan perlu terus ditingkatkan dengan memberikan ruang kesempatan yang memadai bagi perempuan untuk berpartisipasi dalam pengembangan karir atau jabatan struktural tersebut yang selayaknya ditargetkan mencapai porsi 30%. Merupakan suatu realita, bahwa pada saat ini para perempuan mengalami banyak kemajuan, misalnya di bidang pendidikan banyak yang melanjutkan sekolah ke jenjang S1, S2 bahkan S3. Hal yang menggembirakan bahwa paradigma perempuan yang tadinya mayoritas hanya menjadi ibu rumah tangga, sekarang telah banyak yang berperan dalam dunia karir.
Selanjutnya Dr. Ahmad Hidir selaku nara sumber, menyampaikan bahwa berbicara tentang gender jangan dirancukan dengan berbicara tentang perempuan, karena berbicara tentang gender berarti berbicara tentang laik-laki dan perempuan. Dalam hal ini perempuan harus setara dengan laki-laki. Kesetaraan gender adalah suatu kesamaan kondisi dan status untuk memperoleh kesempatan yang sama dan menikmati hak-haknya sebagai manusia baik laki-laki maupun perempuan. Sedangkan keadilan gender diuangkapkan sebagai suatu kondisi dan perlakuan yang adil terhadap perempuan dan laki-laki.

Selasa, 12 Oktober 2010

BJB Serahkan Bantuan Rumah Tidak Layak Huni


Eksistensi Tim Penggerak PKK sekaligus Kordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Kabupaten Kuningan di bidang sosial mendapatkan apresiasi dari Bank Jabar Banten (BJB) Cabang Kuningan. Apresiasi itu ditunjukan dengan pemberian dana program corporate Social Responsibility (CSR) BJB. Dana senilai Rp. 120 juta diserahkan Pimpinan BJB Kuningan, Agus Kurniawan kepada Ketua PKK sekaligus Ketua K3S, di Pendopo Setda, Senin (11/10).

“Program CSR merupakan program anggaran tahunan BJB yang diperuntukkan bagi kegiatan-kegiatan sosial, selain di Kabupaten Kuningan BJB juga menyalurkan dana CSR di berbagai Kabupaten /kota di Jawa barat”, ujar pimpinan BJB ini.

Pada kesempatan itu pula, Bank Jabar Banten mengucapkan terima kasih kepada seluruh
masyarakat dan Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan atas segala bentuk apresiasi, dukungan dan kepercayaannya selama ini, sehingga Bank Jabar Banten terus tumbuh dan berkembang dalam memberikan pelayanan jasa perbankan.

Menurutnya, pihaknya akan terus mendukung program-program pemerintah daerah yang sedang dilaksanakan khususnya di bidang sosial, hal ini dilakukan agar kerjasama antara pemerintah daerah dengan BJB khususnya cabang Kuningan dapat terjalin dengan baik

Sementara itu Ibu Hj.Utje Ch Suganda atas nama Pemerintah Kabupaten Kuningan menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Manajemen Bank Jabar Banten yang telah menyisihkan sebagian dari Laba Perusahaannya untuk kegiatan sosial di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kuningan yang merupakan wujud kepedulian Bank Jabar Banten terhadap lingkungan sekitar. “Amanah yang kami terima ini, akan kami laksanakan dengan sebaik – baiknya untuk kegiatan sesuai dengan peruntukkannya” Ungkapnya.

Menurutnya, bantuan CSR ini akan disalurkan untuk program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu). Penyaluran bantuan tersebut nantinya akan bersifat stimulant dengan tujuan utama dari pemberian bantuan stimulan rumah tidak layak huni ini yaitu untuk merehabilitas rumah warga yang dipandang sudah tidak layak untuk dihuni. Bagi setiap rumah, bantuan stimulan dari Pemerintah Kabupaten Kuningan berjumlah Rp. 2.000.000,- per kepala keluarga. Walaupun jumlahnya relatif kecil, namun stimulan dimaksud hanyalah ransangan bagi Pemerintah Desa untuk mampu menggali potensi dan kebersamaan serta kepedulian kepada warganya yang dianggap kurang mampu.

Hj Utje berharap, agar kerjasama yang sudah terjalin dengan baik antara pemerintah daerah Kabupaten Kuningan dengan BJB ini dapat berkesinambungan sehingga kehadiran BJB dapat membantu meringankan beban pemerintah daerah dalam menangani masalah sosial khususnya dalam pembangunan Rumah yang sudah tidak layak huni. (Bn)

Minggu, 10 Oktober 2010

Halal Bil Halal PKK : Ketua K3S Ajak Membentuk Keluarga yang Sejahtera


Kendati Idul Fitri telah berlalu sebulan yang lalu, tetapi saling memaafkan tidak akan berhenti karena saling memaafkan merupakan sifat yang harus selalu kita tanamkan setiap saat. Halal bil halal Idul Fitri 1431 H ini di gelar dipendopo Kabupaten Kuningan, rabu, (6/10 ) turut hadir seluruh pengurus dan anggota TP PKK dan Dharma Wanita Persatuan se-Kabupaten Kuningan.

Ketua Panitia penyelenggara Hj Tini Syarief mengatakan, pelaksanaan Halal Bil halal ini dilaksanakan atas dasar program kerja TP PKK dan Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Kuningan yang setiap tahun selalu rutin menggelar halal Bilhalal dalam rangka Idul Fitri, dan yang lebih berkesan lagi pada acara halal bilhalal ini selalu dihadiri oleh ibu-ibu mantan Ketua TP PKK Kabupaten Kuningan, seperti pada tahun ini dihadiri oleh Ibu Tien Subandi dan ibu Djufri Pringadi, serta Ibu Mantan Wakil Ketua TP PKK Ibu Hj. Sri Aan Suharso. Ini merupakan suatu kebanggan bagi kami jajaran pangurus TP PKK dan Dharma Wanita karena bias dihadiri oleh Ibu-ibu mantan Ketua TP PKK dan Wakil Ketua TP PKK karena ini merupakan jalinan silaturahmi bagi kami. Jelas Tini.

Sementara itu Ketua TP PKK Kabupaten Kuningan Hj. Utje Ch. Suganda sekaligus Ketua K3S Kuningan mengatakan, walaupun Idul Fitri telah berlalu, akan tetapi perkenankan kami jajaran pengurus dan Ketua TP PKK serta Dharma Wanita Kabupaten Kuningan menghaturkan minal aidzin walfaidin, mohon maaf lahir dan bathin. Bulan ramadhan telah berlalu dan mudah-mudahan kita dapat memaknai dan kita terlatih untuk selalu melaksanakan ibadah baik kepada Allah SWT maupun kepada sesama manusia sehingga melalui ibadah kita, mari kita tingkatkan kegiatan organisasi kita untuk membentuk keluarga-keluarga yang sejahtera di Kabupaten Kuningan.

Selanjutnya pada kesempatan itu juga Hj. Utje mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada selauruh jajaran Pengurus baik pengurus Kabupaten sampai dengan pengurus tingkat desa, atas kerjasamanya sehingga sampai dengan saat ini TP PKK tetap eksis dan selalu memberikan motivasi kepada para suami kita dalam menciptakan iklim pekerjaan yang harmonis sehingga sampai dengan saat ini Kabupaten Kuningan tetap menjadi Kabupaten yang membangun dan menciptakan kesejahteraan masyarakat. Jelas Utje.

Dalam kesempatan itu juga diserahkan piagam penghargaan kepada Direktur Utama PT Pikiran Rakyat Bapak Syafik Umar yang di wakili oleh Kepala Biro Kabar Cirebon Raharja, atas jasa-jasanya memberikan bantuan sebanyak 2.500 buku tulis untuk Kabupaten Kuningan.

Kamis, 07 Oktober 2010

Gerakan Membangun Rumah Lanjut Usia Digulirkan



Pemerintah Kabupaten Kuningan melalui Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker), dan kerjasama dengan organisasi sosial yang ada di Kuningan salah satunya Koordinator Kegaiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Kuningan memberikan bantuan sosial mulai dari pembangun rumah lanjut usia, korban gempa, hingga keterampilan usaha ke beberapa desa/kelurahan di Kuningan. Hal ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan halal bil halal dan pelepasan Purna bhakti pegawai di lingkungan dinas tersebut Munajat, BSc. Kamis (7/10).

Dalam kesempatan ini Bupati Kuningan menyerahkan bantuan, meliputi gerakan membangun rumah lanjut usia atau Gemarlansia Desa Kertawangunan dan Babakan Rema dan Ciporang. Untuk bahan bangunan korban gempa Desa Tundagan dan Desa Bunigelis. Disamping itu pemberian bantuan fasilitas managemen usaha Desa Padarek dan Jalaksana dan pelatihan keterampilan desa Desa Susukan dan Mekarjaya.

Menurut Kepala Dinsosnaker, Drs. Dian Rachamat Yanuar, M.Si., ada beberapa permasalahan sosial yang perlu mendapatkan perhatian dan penanganan segera, diantaranya keluarga fakir miskin, wanita rawan sosial ekonomi, lanjut usia terlantar, keluarga berumah tidak layak huni, korban bencana alam, penyandang cacat dan anak terlantar.

Untuk membantu permasalahan ini, Dia mengatakan, bahwa saat ini Kuningan senantiasa berupaya mengoptimalkan peran serta sumber daya kesejahteraan sosial, yakni Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) yang tersebar di 29 kecamatan, Taruna Siaga, Bencana (Tagana) sebanyak 120 orang yang sudah terlatih yang siap mengantisipasi berbagai kemungkinan kejadian bencana di Kuningan.

Disamping itu adanya keberadaan Karang Taruna di tingkat kabupaten hingga perdesaan yang konsen terhadap upaya peningkatan peran pemuda dalam pembangunan masayarakat. Melalui kegiatan usaha kesejahteraan sosial, olah raga, seni dan kerohanian serta kegiatan usaha ekonomis produktif.

Dan dukungan partisiapn masyarakat lainnya dengan adanya pendamping program keluarga harapan, organisasi/yayasan sosial sebanyak 76 yang telah turut serta memberikan layanan panti sosial bagi anak dan lanjut usia. Dan juga keberadaan pekerja sosial masyarakat.

Upaya pembinaan dan fasilitasi potensi sumber daya dimaksud kedepannya akan senantiasa optimal, terlebih lagi melalui keberadaan Koordinator Kesejahteraan Sosial (K3S) dibawah pimpinan Ny. Hj. Utje Ch. Suganda yang mampu melibatkan peran serta berbagai potensi sumber daya dimaksud dalam pelaksanaannya.

Sementara itu, Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda menyambut baik atas prakarsa Disosnaker menyelenggarakan Halal Bil Halal dengan mengundang seluruh mitra kerja para relawan sosial dilapangan. “Hal ini akan memperkuat ikatan silaturahmi dengan landasan saling memafkan dan bersatunya semua elemen, yang senatiasa bersata padu mensukseskan berbagai program pelayanan bidang sosial dan ketenagakerjaan,”katanya.

Untuk itu, Bupati Aang Kuningan mengungkapkan penghargaan kepada semua unsure kesejahteraan sosial atas kepedulian dan ketersediaan menjadi relawan sosial. Hingga program pembangunan sosial dapat berjalan dengan baik.

Dalam kegiatan ini, ada juga Tausiah dari KH. Dodo Murtado yang mengangkat kesolehan sosial yang menekankan bahwa dalam hidup ini kita tidak hanya memikirkan diri sendiri melainkan orang lain juga yang membutuhkan bantuan. Untuk itu ketika kita sedang lapang maka kita harus memberi lebih dan jika sempit diusahan kita masih mampu juga memberikan untuk orang lain walaupun kecil. “Karena hal ini merupakan bagian dari orang yang bertaqwa,”jelasnya.

Turut hadir Ketua Tim Penggerak PKK sekaligus Ketua Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Kabupaten Kuningan, Hj. Utje Ch. Suganda, Dharma Wanita Persatuan lingkungan Dinsosnaker, tenaga kesejahteraan sosial kecamtan (TKSK), Taruna Siaga Bencana (Tagana), Karang Taruna, Pendamping KPH, Forum Panti, Organisasi Sosial, Pekerja Sosial Masyarakat dan lainnya. (N)

Rabu, 29 September 2010

872 Calon Haji Asal Kuningan Siap Diberangkatkan


Sebanyak 872 Calon Haji asal Kabupaten Kuningan sebelum diberangkatkan mendapatkan bimbingan manasik masal II. Dimana dalam bimbingannya diberikan pembekalan dari Departemen Agama Kabupaten Kuningan dan arahan dari Wakil Bupati H. Momon Rochmana., yang merupakan persiapan bagi calon haji. dalam kesempatan ini turut hadir juga Muspida Kabupaten Kuningan dan Ketua K3S Kuningan Hj. Utje Ch. Suganda. bertempat di GOR Ewangga Komplek stadioan Mashud Kuningan, Rabu, (29/9).

Menurut sejarah berdirinya Ka’bah menjadi titik tolak berlangsungnya permulaan ibadah haji, sebab dari lintasan kabah itulah orang memulai thawaf disertai kehidmatan luar biasa, seolah-olah kita sedang berhadapan langsung dengan cahaya kebesaran Allah SWT, yang nilainya tidak bias dibandingkan dengan keunggulan materi dalam hitungan seisi dunia sekalipun. Ibadah haji yang merupakan rukun Islam yang kelima merupakan kewajiban bagi mereka yang telah mampu melaksanakan secara financial.

Wakil Bupati mengatakan, ibadah haji merupakan rukun Islam yang kelima dan wajib hukumnya bagi yang telah mampu. Oleh karena itu pihaknya merasa bangga dengan terus bertambahnya calon jemaah haji dari tahun-ketahun, itu menandakan bahwa masyarakat Kabupaten Kuningan banyak yang mampu melaksanakan secara financial. Ini sesuai dengan visi Kabupaten Kuningan yang agamis.

"Suasana yang diperoleh dari proses thawaf mengelilingi kabah dan sa’i atara shofa dan marwah adalah terbangunnya keyakinan luhur atas kemahakuasaan Allah SWT, seperti tak ada jarak pembatas antara seorang yang beriman dan berserah diri dengan dzat Allah SWT sebagai pencipta,"ungkapnya.

Selain itu juga Wabup menyampaikan kepada seluruh calan jemaah haji asal Kabupaten Kuningan agar dalam melaksanakan ibadah haji mendapatkan kekuatan dalam melaksanakan seluruh rangkaian wajib maupun rukun-rukun haji. Sehingga senantiasa akan memperoleh janji Allah SWT, yaitu haji mabrur dan mabruroh.

"Disamping persiapan ibadah lainnya, jemaah calon haji juga untuk senantiasa menjaga kesehatan selama dalam proses ibadah haji, sehingga tidak ada halangan dalam menjalankan ibadah dan dapat kembali ke tanah air dalam keadaan selamat,"harapnya. (D)

Selasa, 28 September 2010

Wagub Meriahkan Warga Kuningan Bercar Free Day


Setiap Minggu ribuan masyarakat Kuningan tumpah ruah di jalur car Free Day, Namun Minggu (26/9) jumlahnya semakin bertambah karena saat ini ada Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf didampingi Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda dan Ketua K3S Kuningan Hj. Utjhe Ch. Suganda yang turun ke jalan melakukan Car Free Day mulai dari Bundaran Cijoho menuju taman Kota. Disamping berabaur dengan masyarakat Wagub Jabar juga meninjau langsung pembangunan Taman Tirta Sena, Jembatan Merah, Taman Kota, Pelebaran Jalan Kec. Cigugur dan Pembangunan Hutan Kota Bungkirit.


Dengan berjalan kaki menelusuri jalur kegiatan ini. Setiap ruas jalan begitu tampak masyarakat begembira ria menuangkan waktunya untuk berolahraga, bercekrama antar keluarga dan menyaksikan berbagai pagelaran dan lainnya. Saat itu masyarakat yang hadir merasa lebih terhibur dengan kehadiran orang ke 2 di jabar ini.


Dalam perjalanannya Wakil Gubernur jabar selalu melempar senyum dan jabat tangan, dia tampak tidak ada jarak dengan masyarakat Kuningan ini. Bahkan dirinya sesekali menyapa dan memberikan salam. Dan yang lebih mengagetkan lagi melakukan aktifitas senam bersama di depan Pendopo Setda dengan ribuan masyarakat, tentunya yang di domosili oleh kaum hawa tetapi tak sedikit juga kalangan remaja, anak dan lelaki turut turun kejalan untuk melihat langsung.


Disela-sela perjalanannya Wagub Jabar , mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Jabar memberikan apresiasi Kepada Kabupaten Kuningan yang telah mengadakan Program Car Free Day yang diprakarsai Bupati Kuningan. Dimana dalam pelaksanaanya dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan yang dapat mendukung upaya pencapaian Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJMD) 2013 dibidang lingkungan hidup.


“Kegiatan ini akan menjadi contoh bagi daerah-daerah lain untuk melakukan hal yang sama,” harapnya. Bahkan wagub menambahkan pelaksanaan Car Free tidak hanya dilakukan di hari minggu saja, melainkan di hari libur nasional lainnya.


Disamping itu, Wagub menghimbau kepada masayarakat Kuningan untuk senantiasa mendukung pembangunan yang telah dilakukan ini. Jangan sampai terjadi aksi perusakan atau corat-coret karena untuk membangun itu mahal. Hal ini ditekankan kepada generasi muda atau gang motor yang kerap kali berulah. Mudah-mudahan di Kuningan seperti ini tidak terjadi.


Dalam perjalanannya Wagub Jabar didampingi Bupati Kuningan dan Wakil Bupati Kuningan didampingi Unsur Muspida. Meninjau sekaligus mampir di Taman Tirta Sena yang belum lama diresmikan ini tidak hanya itu, disini juga ada jembatan merah dimana saat acara ini masyarakat berjubel menyaksikan Wagub diatas jembatan tersebut.


Tak sampai disana, perjalanannya di lanjutkan ke Taman Kota yang sudah menjadi bagian icon Kabupaten Kuningan. Disini juga tampak masyarakat Kuningan berjubel melakukan aktifitas olah raga sekaligus rekreasi. Ditambah lagi menikmati kuliner khas Kuningan.


Dilanjutkan lagi melihat langsung pembangunan Masjid Agung Syairul Islam yang sekarang pembungunannya sudah hampir selesai. Sekarang ini keberadaannya begitu megah dan lebih religius apalagi yang dulunya lahan parkir sekarang disulap menjadi taman yang indah. Disini wagub begitu kagum melihat pembangunan masjid. Dia mengharapakan kehadiran masjid ini akan lebih meningkatakan masyarakat Kuningan khususnya muslim untuk lebih dekat lagi dengan Allah SWT.


Usai ke Taman Kota diteruskan meninjau lokasi Hutan Kota Kecamatan Kuningan yang terletak di kawasan Bungkirit, yang merupakan salah satu hutan kota percontohan yang nantinya akan menjadi lahan terbuka hijau yang berfungsi sebagai daerah untuk resapan air dan ruang terbuka untuk kegiatan konservasi sekaligus objek wisata.


Hutan kota seluas 1,5 ha ini, mendapatkan bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebesar Rp. 1,3M.adapun pembangunan yang ada diantaranya, pembangunan plaza utama seluas 24x13m, plaza kecil 24x4m. saung pandang utama 1buah, gazebo 2 buah, bangunan utilitas (wc) 1buah, lahan parkir dan pedestrian. Dismaping iru dibangun jalan utama hotmik dengan lebar 3. Hasil akhir pembangunan hutan kota ini akan selesai pada minggu pertama bulan oktober 2010.


Disela memandang panorama alam yang indah diatas bukit bungkirit, Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf. Mengungkapkan ketakjubannya akan keindahan kota Kuningan. didukung pembangunan yang selalu memadukan dengan konsep Kabupaten Konservasi. Untuk itu kami memberikan apresiasi atas apa yang dilakukan Bupati Kuningan dan tentunya tak lepas juga atas dukungan masyarakatnya. “Saya melihat pembangunan di Kuningan dari ketahun terus ada perubahan. Ini merupakan inovasi pemerintah kabupaten yang perlu mendapatkan dukungan. Jadi sudah pantas jika Kuningan menjadi Kabupaten terbaik di Tingkat Jabar,”katanya.

“Dengan kehadiran Hutan Kota di beberapa kecamatan yang berada di Kuningan. Hal ini dapat dijadikan media pembelajaran untuk melakukan pendidikan lingkungan, terlebih lagi saya merasa takjub berada di salah satu hutan kota, yakni Hutan Kota Bungkirit ini,” ungkapnya sambil menikmati sejuk udara dan hijaunya dedaunan.


Sementara itu, Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda menyambut baik atas kehadiran Wagub jabar yang menyempatkan berbaur dengan masyarakat Kuningan melalui kegiatan Car Free Day. Semoga hal ini akan memberikan motivasi masyarakat Kuningan untuk senantiasa melakukan perubahan dalam pembangunan kea rah yang lebih baik.


Tak lepas juga terima kasih pada masyarakat yang telah memberikan dukungan program car free day , dimana setiap minggunya jalur ini selalu penuh. Hal ini merupakan wujud nyata bahwa apa yang dilakukan saat ini tujuannya untuk kepentingan masyarakat juga.


Ketua K3S Kuningan menuturkan maksud dan tujuan program ini sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan mewujudkan lingkungan bersih, nyaman, sehat, dan bebas sampah dan polusi udara. Sekaligus ajang silaturahmii, rekreasi, olahraga massal juga menghidupkan kembali permainan-permainan tradisional.(N).

Kamis, 23 September 2010

Keluarga Miskin Terima Bantuan Kube-FM



Pemerintah Kabupaten Kuningan melalui Dinas Sosial dan Tenaga Kerja menggelar sosialisasi program bantuan sosial fakir miskin melalui kegiatan penunjang kelompok usaha bersama (Kube-FM), diikuti penyandang masalah kesejahteraan sosial keluarga miskin dari 13 desa yang tersebar dari beberapa kecamatan, bertempat Lembah Ciremai yang dibuka langsung Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda, Kamis (23/9).

Menurut Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda, pemerintah menyadari pentingnya pembangunan di bidang kesejahteraan sosial, seperti kemiskinan, ketelantaran, kecacatan, ketunaan sosial, penyimpangan perilaku, ketertinggalan, keterpencilan, korban bencana. Dan akibat tindak kekerasan.

Untuk penanganan kemiskinan, hal yang dapat dilakukan dikatakan Bupati Kuningan, salah satunya dengan program bantuan dan jaminan sosial yang diarahkan untuk memberikan perlindungan sosial, tentunya kepada penduduk yang membutuhkan pelayanan secara khusus agar terlindungi dari risiko-risiko yang membuat mereka tidak berdaya.

Untuk itu melaui program ini, Bupati Aang mengharapkan adanya kemandirian keluarga miskin sekaligus meningkatkan kepedulian serta tanggungjawab sosial masyarakat dan dunia usaha. Menuju tereujudnya ketahanan sosial masyarakat dalam penggulangan kemiskinan.

Sementara itu, Kepala Dinsosnaker Drs. Dian Rachmat Yanuar, M.Si. mengatakan, kegiataan ini dilakukan sebagai upaya mendorong dan memotivasi penyandang masalah kesejahteraan sosial fakir miskin agar mandiri, memberikan informasi tentang usaha ekonomis produktif.

Disamping itu, mendorong tumbuh kembangnya sikap mental sosial dan semangat kemanusiaan. Dan kemampuan agar mereka dapat menemukan jati dirinya. Bahwa mereka harus hidup secara layak.

Dia juga mengharapkan, meningkatnya dukungan dan keterlibatan tokoh masyarakat setempat, secara aktif terhadap rencana pelaksanaan kegiatan serta keberhasilan program.

Untuk jumlah peserta tersebar dari beberapa kecamatan, hal ini disebutkan kepala Disosnaker bahwa peserta terdiri dari 8 kecamatan 13 desa dengan jumlah 950 KK/95 Kube. Adapun kecamatan yang diikutsertakan diantaranya, kecamatan Cibingbin, Karangkancana, Ciwaru, Subang, Darma, Jalaksana, Pasawahan dan Pancalang.

“Bantuan dana sosial fakir miskin ini dari dana Dekonsentrasi APBD Provinsi Jabar dengan masing-masing Kube Rp. 20.000.000,- yang diberikan melalui rekenning kelompok langsung,” ungkapnya.

Dalam kesempatan ini diberikan juga materi meliputi pemberdayaan masyarakat miskin melalui Kube, peranan keluarga dalam kube dan pemanfaatn sumber dan potensi, teknis pengelolaan dan pengembangan usaha, dan teknis pengelolaan ternak.

Turut hadir juga, Ketua Kordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S ) Kuningan Hj. Utjhe Ch. Suganda, Para Camat dan para kepala desa lokasi program dan para peserta sosialisasi. (NN).

Sabtu, 18 September 2010

Ruas Jalan Desa Tanjungkerta Ambles 31 Meter


Kecamatan Karangkencana, Sabtu (18/9) pukul 03.00 amblas sepanjang 31 meter kedalaman 1,5 meter . Arus lalu lintas dari Kec. Karang kencana menuju Ciwaru terputus. Kejadian ini langsung mendapatkan perhatian dari Wakil Bupati Kuningan Drs. H. Momon Rochmana meninjau langsung ke lokasi kejadian pagi harinya, didampingi Camat Karang Kencana Drs. Saleh Rochiat, M.Si. dan Kasi Pemeliharaan Jalan Pada Dinas Bina Marga.

Saksi mata
Dadi Herawadi sekaligus selaku Kepala desa setempat menuturkan, sebelum kejadian ambruk, jalan tersebut terus diguyur hujan tepatnya pukul 24.00 kondisi jalan sudah kelihatan retak-retak dan menggelembung, akhirnya pukul 03.00 jalan tiba-tiba ambruk. Beruntung tidak ada korban jiwa.

Diungkapkannya, selain diakibatkan guyuran hujan melainkan kondisi tanah pun labil dilihat dari pinggir sudah kelihatan berlubang, lokasi sekitar yang ditumbuhi pohon-pohon terutama bambu membantu tanah tidak longsor kepinggir melainkan amblas. Namun, kondisi jalan ini masih bisa digunakan untuk kendaraaan roda dua meski butuh ektra hati-hati. Sedangkan untuk roda empat tidak bisa.

Dilokasi kejadian Camat Karangkencana mengatakan, langkah pertama yang telah dilakukan bersama pemerintah desa dan masyarakat setempat melakukan penjagaan dan tambalan sementara jalan yang bisa dilewati roda dua, tentunya para pengendara dipandu dalam menjalankan roda duanya.

”Kejadian ini mengakibatkan amblas jalan sepanjang 31 meter kedalam 1,5 meter dengan lebar jalan 4 meter dan badan jalan 7,5 m. Disamping itu kerusakan juga pada saluran air. Jalan ini merupakan jalur utama penghubung Desa sukasari-Cileuya-Ciwaru,” sebutnya.

Tak henti-hentinya Wabup Kuningan terus memperhatikan kondisi jalan ini. Tak segan dia turun langsung pada lokasi tebing. Dalam kesempatan ini Wabup mengharapkan, masyarakat dapat bersabar karena akan segera memperbaikinya. Namun, untuk pelaksanaannya dibutuhkan ketelitian dan perlu alat berat, melihat kerusakan termasuk rusak parah.

Atas kejadian ini, Wabup menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk memperhatikan lingkungan terutama penanaman pohon jangan sampai gundul karena hal ini akan menambah kerusakan atau musibah lainnya. Begitu juga kepada masyarakat agar memperhatikan lokasi pembangunan rumah jangan sampai di tebing-tebing, apalagi kondisi tanahnya termasuk labil.

Ditambahkannya, musim penghujan yang terus menerus perlu adanya kewaspadan saat mengendarai kendaraan dan aktifitas lainnya dengan senantiasa berhati-hati, terutama dijalur yang termasuk kecamatan yang sering terjadi longsor diantranya Kec. Ciwaru, Karangkencana, Subang, Selajambe, Cilebak dan lainnya. Begitu juga kecamatan yang sering banjir salah satunya Kec. Cibingbin. (NN).

Rabu, 15 September 2010

Charlie akan Orbitkan Band Anak Berkebutuhan Khusus


Charlie Van Hoten yang lebih dikenal dengan Charlie ST 12 rupanya memendam kerinduan kepada tanah kelahiranya Kuningan, walaupun ia dibesarkan di Cirebon akan tetapi Charlie tidak lupa kepada tanah kelahirannya. Karena para orang tuanya termasuk ayah dan ibunya merupakan pituin orang Kuningan tepatnya di Desa Kadurama. Charlie yang kini termasuk kepada jajaran top elite vokalis band di Indonesia itu rupanya mempunyai keinginan untuk mempunyai tempat tinggal di Kuningan. Hal tersebut dikemukannya kepada Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda ketika bersilaturahmi di Pendopo Kuningan, Selasa malam (14/9).

Saya ingin sekali mempunyai tempat tinggal di Kuningan Pa, karena di Kuningan hawanya sejuk, adem dan lingkungannya tertata dengan baik, ucap Charlie kepada Bupati Aang. Dan diamini oleh Bupati Kuningan dan berjanji akan mencarikan tempat tinggal untuk Charlie.

Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda sangat terkesan sekali dengan keberadaan Band ST 12 selain lagu-lagunya yang sangat bagus juga para personilnya tidak melupakan kepada tanah kelahiran juga sangat membantu dan perhatian terhadap orng-orang kecil yang membutuhkan uluran tangan, hal tersebut sering kita lihat dalam layer kaca kegiatan-kegiatan kemanusiaan yang dilakukan oleh para personil ST 12 khususnya Charlie. Belakangan ini sangat marak sekali dan kental jika para pemain band identik dengan narkoba dan khidupan sek bebas, tetapi hal itu dapat ditepis oleh ST 12 sebagai band besar akan tetapi tidak terjerumus ke hal-hal yang negative.

Selain itu juga Bupati Aang yang didampingi Istri Hj. Utje Ch. Suganda yang juga Ketua K3S Kuningan, anak dan menantu berharap agar charlie dapat mengangkat juga band-band asal Kabupaten Kuningan untuk dapat diorbitkan. Sehingga anak-anak kuningan dapat mengikuti jejak Charlie menjadi band yang besar dan dapat dibanggakan oleh warga Kabupaten Kuningan.

Hal serupa juga di katakan Charlie, dia rupanya sedang mempersiapkan sebuah album kompilasi yang berisi band-band anak cacat/berkebutuhan khusus yang didalamnya adalah salah satu band anak-anak cacat asal Kabupaten Kuningan yaitu SLB taruna mandiri yang belakang ini telah diasuh oleh charlie. Charlie juga sangat bangga kepada pembangunan Kabupaten Kuningan. "Saya sangat terkejut dan bangga Pembangunan di Kabupaten Kuningan ini sangat drastis sehingga perubahannya sangat terasa sekali,"ungakpnya.